Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapal RoRo Filipina Uji Coba Rute Davao-Bitung 28 Maret

Kapal Roll and Roll dari Filipina direncanakan memulainuji coba rute Davao-General Santos-City Bitung pada 28 Maret mendatang
Kapal roro di Bakauheni/wikipedia
Kapal roro di Bakauheni/wikipedia

Bisnis.com, MANADO -- Kapal roll on roll off dari Filipina direncanakan memulai uji coba rute Davao-General Santos City-Bitung pada 28 Maret 2017 mendatang. Uji coba dilakukan sebelum rute ini resmi diluncurkan pada 27 April 2017.

Wakil Ketua Kamar Dagang & Industri (Kadin ) Sulawesi Utara, Daniel Singal Pesik, mengatakan uji coba kapal tersebut merupakan tindak lanjut dari kesepakatan yang diteken antara Kadin Sulut, Kadin Davao, dan pemilik Asian Marine Transport Corporation, operator yang akan melayani rute Davao-GSC-Bitung.

"Dari Davao kapalnya mampir ke General Santos City, baru tiba di Bitung tanggal 30 Maret [2017]," jelasnya kepada Bisnis.com, Minggu (19/3/2017).

Kapa RoRo yang akan menjelajah rute Davao-GSC-Bitung berkapasitsa 100 TEUs (Twenty Foot Equivalent Unit). Waktu tempuh rute mencapai 1,5 hari sehingga dalam satu putaran menghabiskan waktu tiga hari.

Untuk diketahui, rute Bitung-Davao City merupakan bagian dari Master Plan Konektivitas ASEAN dan cetak biru dari The East Asean Growth Area yang sudah dirintis sejak 1994. Inisiatif ini melibatkan empat negara ASEAN, yakni Indonesia, Brunei, Malaysia, dan Filipina.

Kementerian Perhubungan sebelumnya mengestimasi, waktu tempuh rute Davao-General Santos-Tahuna-Bitung hanya mencapai delapan hari dengan ongkos US$550 per TEUs (Twenty-foot Equivalent Unit). Waktu dan biaya ini jauh lebih irit dibandingkan dengan jalur konvensional Bitung ke Manila yang mencapai lima minggu dengan ongkos US$2.000 per TEUs.

AVP Corporate Planning Asian Marine Transport Corp, Edrick de Guzman, mengatakan rute baru ini diharapkan bakal membuka pasar ekspor baru bagi kedua negara. Namun, dukungan dari pemerintah sangat diperlukan agar rute ini sinambung.

"Satu-satunya yang akan membuat kami berhenti beroperasi yakni ketika tidak ada lagi dukungan dari pemerintah," ujarnya seperti dilansir dari Manila Bulletin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper