Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cabai Impor Beredar di Pasuruan. Belum Tentu Aman Dikonsumsi

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pasuruan, Jatim, meminta masyarakat berhati-hati mengkonsumsi cabai impor karena belum terbukti aman untuk dikonsumsi.
Ilustrasi: Pedagang menyortir cabai rawit merah lokal di Pasar Peterongan, Semarang, Jawa Tengah, Senin (6/3/2017)./Antara-R. Rekotomo
Ilustrasi: Pedagang menyortir cabai rawit merah lokal di Pasar Peterongan, Semarang, Jawa Tengah, Senin (6/3/2017)./Antara-R. Rekotomo

Bisnis.com, PASURUAN—Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pasuruan, Jatim, meminta masyarakat berhati-hati mengkonsumsi cabai impor karena belum terbukti aman untuk dikonsumsi.

Pernyataan itu disampaikan Kepala Disperindag Kabupaten Pasuruan Edi Siswanto terkait temuan cabai impor dari China dan India yang dijual bebas di Pasar Pandaan dan Pasar Bangil. Temuan itu diperoleh saat Tim Monitoring Disperindag berkeliling dari satu pasar ke pasar lainnya, Selasa (7/3/2017) sore

Dalam temuan tersebut, setidaknya ada 4 pedagang di Pasar Pandaan serta 1 pedagang di Pasar Bangil yang secara terang-terangan menjual cabai impor tersebut dengan harga jauh lebih murah dari cabai rawit lokal.

“Kalau cabai rawit lokal harganya sekarang masih tinggi, yakni Rp125.000/kg, tapi cabai impor ini harganya kalau di tingkat kulakan antara Rp 40.000-Rp 60.000/kg, dan dijual ke konsumen antara Rp60.000-Rp80.000/kg,” katanya di Pasuruan, Rabu (8/3/2017).

Atas temuan tersebutu, Disperindag langsung mengambil sampel cabai merah untuk dikirim ke UPT Pengawasan dan Pengadaan Barang Jawa Timur.

Sistem pendistribusian cabai impor tersebut tidak dipesan pedagang pasar melainkan pedagang besar cabai yang membawa salah satu komoditas pangan tersebut dengan truk dan ditawarkan ke pedagang.

“Informasi dari pedagang, cabai impor dibawa dari Probolinggo, Mojokerto, dan Pasar Porong,” ujarnya.

Beberapa pedagang tertarik membeli karena tergiur harga murah. Cabai lalu dijual ke konsumen.

Fisik cabai impor yang dijual bebas di Pasar Pandaan dan Bangil sangat jauh berbeda dengan cabai rawit lokal. Cabai lokal terlihat segar dan rasanya sangat pedas, namun cabai impor fisiknya menyerupai cabai merah besar, akan tetapi lusuh dan kering, isi cabai banyak yang busuk, serta rasanya tidak pedas.

Edi mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam membeli cabai. Dia menyarakan agar masyarakat membeli cabai lokal karena sudah jelas aman dikonsumsi.

Sedangkan cabai impor, dari bentuk fisik tidak meyakinkan dan dikhawatirkan justru berbahaya dan dapat mengganggu kesehatan jika dikonsumsi.

Disperindag terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat serta melakukan pengawasan di lapangan dengan harapan cabai impor tidak lagi beredar di pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper