Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengelolaan Sumber Daya Air Kembali Digalakkan

Djoko Saputro, Direktur Utama Perum Jasa Tirta mengatakan selama ini Narbo telah diamanatkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengelola Hutan Narbo melalui Perum Jasa Tirta II. Menurutnya, wilayah Hutan Narbo tersebut sangat strategis dan vital karena menyatu dengan Tanggul Ubruk, Jatiluhur sebagai bendungan terbesar di kawasan Asia.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Jaringan kerja sama antar badan pengelola sungai, Network of Asia River Basin Organization (Narbo) tengah menggalakkan program pengelolaan sumber daya air secara terpadu. 

Djoko Saputro, Direktur Utama Perum Jasa Tirta mengatakan selama ini Narbo telah diamanatkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengelola Hutan Narbo melalui Perum Jasa Tirta II. Menurutnya, wilayah Hutan Narbo tersebut sangat strategis dan vital karena menyatu dengan Tanggul Ubruk, Jatiluhur sebagai bendungan terbesar di kawasan Asia.

“Hutan Narbo merupakan salah satu wujud kepedulian Narbo dan Perum Jasa Tirta II dalam menggalakkan program pemerintah saat ini yaitu Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA),” tuturnya di Jakarta, Rabu (22/2).

Dia menjelaskan Hutan Narbo tersebut adalah wujud komitmen konservasi lingkungan yang telah dilakukan oleh Perum Jasa Tirta II. Menurutnya, Hutan Narbo berdiri di atas tanah seluas 6 hektar di sekitar bendungan yang luasnya 150 hektar.

"Ini wujud nyata kami mengelola lingkungan," katanya.

Selain menggalakkan program pengelolaan sumber daya air secara terpadu, dia juga mengaku telah melakukan penanaman pohon sebanyak150 pohon agar lebih ramah lingkungan di lokasi tersebut.

"Manfaatnya yang sudah terasa. Wilayah sini lebih hijau juga dan menjadi kawasan rekreasi dan dipercantik menjadi kawasan wisata," ujarnya.

Sementara itu, Direktur I Perum Jasa Tirta II, Sumiyana Sukandar menjelaskan tujuan Narbo adalah untuk membantu pencapaian pengelolaan sumber daya air secara terpadu. Sehingga dengan demikian, menurutnya, Narbo dapat memperkuat kapasitas dan efektiftas badan pengelola sungai dalam melaksanakan pengelolaan sumber daya air secara terpadu melalui pelatihan, pertukaran informasi, dan pengalaman antar anggotanya.

“Jaringan kerja sama ini akan mendorong pengelolaan sumber daya air yang lebih baik antar negara dan anggota, dengan mengembangkan berbagai kegiatan," katanya.

Terpisah, Ketua Panitia Field Visit, Haris Zulkarnain menjelaskan kegiatan The Sixth General Meeting of Narbo telah diikuti oleh institusi pemerintah dan organisasi wilayah sungai atau River Basin Organization (RBO) dari dalam negeri maupun luar negeri seperti dari Jepang, Korea Selatan, Pilipina, Thailand, Sri Lanka, Malaysia, Vietnam, Bangladesh dan Laos.

“Keanggotan NARBO saat ini ada 72 anggota, di antaranya yaitu 16 badan pengelola sungai, 21 lembaga pemerintah, 15 lembaga Regional Knowledge Partner, satu lembaga Inter Regional Knowledge Partner, dan satu lembaga Development Cooperation Agency. Dari Indonesia tercatat ada 20 instansi yang terganung dalam NARBO, salah satunya PT Jasa Tirta II,” katanya.

‎Menurut ‎Direktur Bina Penatagunaan Sumber Daya Air pada Kementerian PUPR, Agus Suprapto agenda tersebut merupakan forum untuk saling bertukar pengalaman. Dia mengatakan keberhasilan satu tempat atau negara diadopsi di tempat lain.

"Makanya peserta adalah para anggota yang selama ini berkecimpung di bidang ini," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper