Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Desak Pembentukan Holding BUMN Energi

Kalangan industri mendesak agar pemerintah segera merealisasikan pembentukan perusahaan induk (holding) BUMN bidang energi yang sampai sekarang masih terus tertunda.
Ilustrasi/jibi
Ilustrasi/jibi

Bisnis.com, JAKARTA - Kalangan industri mendesak agar pemerintah segera merealisasikan pembentukan perusahaan induk (holding) BUMN bidang energi yang sampai sekarang masih terus tertunda.   

"Terus tertundanya pembentukan holding membuat industri merasa terganggu. Karena tanpa holding, kebijakan demi kebijakan berubah terus," kata Wakil Ketua Komite Tetap Kadin Indonesia Bidang Industri Hulu dan Petrokimia, Achmad Widjaja.        

Dalam konteks itu, menurut Widjaja, keberadaan Holding BUMN Energi sebagai suatu keharusan yang tidak bisa ditawar lagi. Karena dengan kebijakan satu pintu lewat holding yang berorientasi pada sisi komersial, akan membuat kepastian bagi kalangan industri sebagai pengguna energi.        

"Kami akan tahu kemana arah kebijakan PGN dan Pertamina, bahkan mungkin juga PLN. Karena ibarat satu kapal energi, tidak mungkin ada 2-3 nakhoda," katanya.        

Melalui Holding BUMN, Widjaja meyakini bahwa tak akan ada tumpang tindih kebijakan seperti yang saat ini terjadi. Banyaknya kebijakan yang saling bertentangan tersebut, selalu membuat kalangan industri bingung termasuk dalam menentukan strategi komersialnya.        

Widjaja mengatakan seharusnya pemerintah dan DPR melihat bahwa berlarut-larutnya pembentukan holding BUMN, memang memiliki dampak sangat buruk. Widjaja mencontohkan, belum berlakunya kebijakan harga gas murah untuk industri hilir, adalah dampak nyata dari belum dibentuknya Holding BUMN Energi.        

Terbukti, hingga saat ini Perpres Nomor 40 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi, baru menyentuh pada tiga industri yaitu pupuk, baja, dan petrokimia.        

Padahal, lanjut dia, Kementerian Perindustrian ingin Perpres tersebut segera direalisasikan. Karena penurunan harga gas di semua industri, akan menghasilkan berbagai dampak di dalam pertumbuhan ekonomi. "Itu yang kita tunggu-tunggu. Kita semua saat ini resah menunggu," katanya.        

Di sisi lain, Widjaja yakin keberadaan holding juga bisa membantu pemerintah dalam memberantas mafia migas. Karena dengan kebijakan satu pintu seperti itu, akan membuat ruang gerak mafia semakin terbatas.

         

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Others
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper