Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DJBC Yakin KITE Dorong Pertumbuhan IKM

Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan meyakini fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor atau KITE yang digelontorkan bagi industri kecil dan menengah bakal mendorong pertumbuhan sektor tersebut sekaligus meningkatkan sumbangan terhadap produk domestrik bruto.
Pengrajin bingkai foto. /Ilustrasi-Antara
Pengrajin bingkai foto. /Ilustrasi-Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan meyakini fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor atau KITE yang digelontorkan bagi industri kecil dan menengah bakal mendorong pertumbuhan sektor tersebut sekaligus meningkatkan sumbangan terhadap produk domestrik bruto.

Direktur Fasilitas Kepabeanan DJBC Robi Toni mengatakan pada tahap awal pengoperasian fasilitas tersebut yang akan dilakukan pada akhir Januari 2017 pihaknya telah menetapkan satu kawasan industri kecil dan menengah (IKM) di sentra tembaga Tumang, Boyolali, Jawa Tengah dan rencananya akan ada beberapa sentra IKM lainnya yang mendapatkan fasilitas serupa.

“Tumang kami pilih karena proses bisnisnya benar-benar mewakili tujuan dari fasilitas KITE IKM. Di sana banyak perajin tembaga yang produksinya diekspor sampai ke Eropa, namun bahan bakunya selama ini diperoleh melalui distributor,” ujarnya, Rabu (4/1/2016).

Dia melanjutkan fasilitas KITE IKM juga memberikan bermanfaat karena memotong rantai pasok bahan baku IKM karena langsung didatangkan oleh pelaku undustri di samping bea masuk dan pajak dalam rangka impor dalam hal ini PPN impor pun turut dibebaskan. Dengan demikian, harga produk IKM di Tumpang semakin kompetitif lantaran terjadi penghematan ongkos bahan baku.

Selain insentif fiskal berupa pembebasan pajak impor, IKM juga diberikan kemudahan operasional yang tidak main-main, seperti penyediaan modul sistem pencatatan barang secara gratis, pembebasan jaminan, dan pemberian akses kepabeanan kepada IKM yang mendaftar.

Fasilitas KITE IKM tuturnya, juga merupakan bagian terintegrasi dalam upaya bea cukai untuk menciptakan sistem logistik yang efektif dan efisien. Dengan fasilitas ini, akses impor dan ekspor IKM diperluas.

Sebelumnya, sudah diresmikan Pusat Logistik Berikat sebagai hub bahan baku Asia Pasifik. Ada pula Kawasan Berikat dan Gudang Berikat yang selama ini telah dikenal luas. Selain dari luar negeri, pengadaan bahan baku serta ekspor hasil produksi IKM juga dapat dilakukan melalui tempat-tempat ini.

Teknisnya, IKM yang proses bisnisnya sesuai dan tertarik untuk menggunakan fasilitas KITE IKM dapat mengajukan permohonan ke kantor bea cukai terdekat dari lokasi mereka. “Kami dengan senang hati akan memberikan asistensi kepada IKM yang ingin menggunakan fasilitas KITE IKM”, ujar Kepala Subdirektorat Fasilitas Impor Tujuan Ekspor DJBC, Yamiral Azis Santoso.

Saat ini IKM diyakini memiliki potensi dan sumbangsih yang sangat besar terhadap perekonomian Indonesia karena menyumbang 57% produk domestik bruto Indonesia dan menyerap 97% tenaga kerja. Namun demikian, kontribusi IKM Indonesia terhadap ekspor nasional masih relatif rendah jika dibandingkan negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik.

Robi Toni meyakini, pemberian fasilitas IKM tersebut bakal mendorong pertubmuhan IKM berorientasi impor sekaligus meningkatkan kontribusi IKM terhadap PDB nasional. ().

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper