Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Banten Bakal Ditutup di Kisaran 2,8% Hingga 3,1% Tahun Ini

Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten memprediksi inflasi hingga akhir tahun ini bakal ditutup di kisaran 2,8%-3,1%
Ilustrasi./.hargababel.com
Ilustrasi./.hargababel.com

Bisnis.com, TANGERANG—Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten memprediksi inflasi hingga akhir tahun ini bakal ditutup di kisaran 2,8%-3,1%.

Komponen volatile foods dan administered price diyakini masih bakal berkontribusi signifikan dalam memompa inflasi sepanjang tahun ini.

“Inflasi tahun ini memang lebih rendah perkiraannya dibandingkan tahun lalu. Penurunan ini berkat optimalisasi koordinasi pemerintah daerah dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah [TPID],” kata Manajer Unit Asesmen Ekonomi dan Keuangan BI Provinsi Banten Jenidar Oseva kepada Bisnis.

Penurunan inflasi tahun ini juga disebabkan oleh kebijakan yang diterapkan pemerintah pusat, yakni penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) pada awal Oktober dan penguatan nilai tukar rupiah yang mempengaruhi stabilitas harga kebutuhan pokok di pasar.

Jika dirinci, inflasi di Banten pada 2014 mencapai 10,2% dan terus tergerus menjadi 4,29% pada tahun lalu. Khusus Desember 2016, BI Banten menyebutkan inflasi akan lebih tinggi dibandingkan capaian November 2016 karena adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), angkutan udara, rokok, minyak goreng, dan cabe rawit.

“Secara month-to month [mtm], memang inflasi akan lebih tinggi dibandingkan November 2016 sebesar 0,52%. Jadi, meskipun harga cabe merah dan bawang merah sudah turun, dampaknya masih terasa pada Desember tahun ini,” ujarnya.

Sejak pertengahan tahun ini, TPID Provinsi Banten fokus melakukan pengendalian pasar melalui penyelenggaraan Warung TPID dan bekerjasama dengan sejumlah instansi pemerintah daerah untuk memperpendek rantai distribusi pasokan pangan.

Peningkatan kerja sama tidak hanya dilakukan antar kabupaten/kota se-Banten, tetapi juga dengan antar provinsi antara lain Provinsi Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Adapun, bentuk kerja sama tersebut yakni TPID Banten menawarkan kerjasama pengelolaan Sistem Resi Gudang (SRG) dan perdagangan beras di Kabupaten Lebak yang selama ini selalu mengalami surplus beras.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper