Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMN PERUMAHAN: Pembentukan Holding Diundur Hingga Maret 2017

Pembentukan perusahaan induk atau holding BUMN bidang perumahan ditargetkan baru akan selesai pada Maret 2017, bergeser dari rencana semula pada akhir tahun ini
Ilustrasi./.
Ilustrasi./.

Bisnis.com, JAKARTA— Pembentukan perusahaan induk atau holding BUMN bidang perumahan ditargetkan baru akan selesai pada Maret 2017, bergeser dari rencana semula pada akhir tahun ini.

Direktur Pemasaran Perum Perumnas Muhammad Nawir mengatakan, pembentukan perusahaan induk tersebut saat ini masih dalam koordinasi pemerintah antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan.

Koordinasi ini adalah untuk menyiapkan detail teknis terkait peralihan saham dan urusan administrasi untuk penyusunan draft surat keputusan presiden bagi pembentukan perusahaan induk tersebut.

Adapun, BUMN yang akan bergabung di bawah Perumnas dalam holding BUMN perumahan tersebut, yakni PT Adhi Karya Tbk., PT Pembangunan Perumahan Tbk., PT Virama Karya dan PT Indah Karya.

“Melihat trennya ini kelihatannya perumahan akan kelar di Maret 2017. Yang keluar duluan yang relatif sudah tidak ada masalah itu untuk holding BUMN minyak dan gas serta pertambangan. Itu paling siap, mungkin di Desember ini,” katanya melalui sambungan telepon, dikutip Jumat (9/12/2016).

Nawir mengatakan, bergesernya target tersebut akan mempengaruhi target realisasi pembangunan rumah yang dilakukan oleh holding BUMN perumahan tersebut.

Semula dengan asumsi perusahaan induk terbentuk pada Desember 2016, perumnas sebagai induk usaha bersama perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam holding menargetkan dapat merealisasikan pembangunan 100.000 unit rumah pada 2017.

Nawir belum dapat memastikan target revisi pembangunan rumah tahun depan bila turun dari 100.000 unit. Hal ini akan tergantung seberapa cepat perusahaan induk terbentuk dan efektif beroperasi sebab hal tersebut akan menentukan kekuatan permodalan usaha tahun depan.

Untuk tahun ini, Perumnas masih dapat merealisasikan pembangunan rumah sesuai dengan target, yakni 25.000 unit.

“Memang 100.000 itu asumsinya oleh holding, tetapi kalau terbentuk holdingnya mundur nanti ktia lihat penyesuaian angkanya lagi,” katanya.

Meski pembentukan perusahaan induk berjalan molor, tuturnya, Perumnas tetap melanjutkan program kerjasama teknologi perumahan dengan kalangan swasta. Program kerja sama tersebut adalah untuk menghasilkan sistem produksi rumah yang dapat dilakukan dengan lebih cepat, lebih murah dan lebih banyak demi merealisasikan target pemerintah sejuta rumah per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper