Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bulog Malang Gandeng Koperasi dan Gapoktan Bangun Rumah Pangan

Bulog Malang menggandeng koperasi dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) untuk mendistribusikan beberapa bahan kebutuhan pangan yang ditangani badan tersebut lewat pembentukan Rumah Pangan Kita (RPK).
Gudang Bulog./Jibi-Dwi Prasetya
Gudang Bulog./Jibi-Dwi Prasetya

Bisnis.com, MALANG - Bulog Malang menggandeng koperasi dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) untuk mendistribusikan beberapa bahan kebutuhan pangan yang ditangani badan tersebut lewat pembentukan Rumah Pangan Kita (RPK).

Kepala Bulog Malang Arsyad mengatakan koperasi yang digandeng terutama koperasi yang koperasi serba usaha. Bisa juga koperasi unit desa. “Dengan banyaknya RPK, maka bahan kebutuhan pangan dapat tersalur lebih merata ke berbagai pelosok,” ujarnya di Malang, Selasa (29/11/2016).

Dengan begitu, maka masyarakat banyak yang dapat menikmati bahan-bahan kebutuhan pangan dengan harga terjangkau, setidaknya wajar, sehingga fungsi Bulog sebagai stabilisator harga bisa terpenuhi.

Yang sudah digandeng, organisa massa kepemudaan Pemuda Panca Sila. Juga Persit Kartika Candra. Bulog Malang, kata dia, memberikan kesempatan seluas-luas bagi masyarakat untuk menjadi penyalur dari bahan-bahan kebutuhan pangan lewat pendirian RPK.

Untuk perkotaan, di setiap RW berdiri RPK dengan pertimbangan agar tidak terjadi persaingan yang ketat sesama RPK. Untuk di tingkat kabupaten, RPK didirikan di setiap desa.

Sampai saat ini, pendirian RPK di wilayah kerja Bulog Malang sudah mencapai 90 unit lebih. Jumlahnya terus bertambah dengan semakin tingginya minat masyarakat untuk mendirikan RPK.

Dari sisi omzet, kata dia, penjualan bahan-bahan kebutuhan pangan seperti beras, gula, tepung terigu, dan minyak goreng, masih relatif kecil, karena RPK menjualnya secara ritel.

Namun dengan semakin banyaknya RPK maka omzet penjualan beras, gula, tepung terigu, dan minyak goreng, bisa besar secara total. “Kalau RPK-nya banyak, pengangkutan bahan-bahan kebutuhan pangan ke RPK bisa lebih efisien,” ucapnya.

Selain menjual bahan-bahan kebutuhan pangan, nantinya RPK didesain pula sebagai agen Laku Pandai Bank BNI, Agen46 BNI. Dengan demikian, maka pengelola RPK tidak hanya memperoleh penghasilan dari keuntungan menjual bahan-bahan kebutuhan makanan, tapi juga dari fee pelayanan dari bank.

Dengan demikian pula, maka pendapatan dari pengelola RPK bisa lebih besar karena memperoleh dua sumber pendapatan. “Nanti kami bersama dengan BNI akan melakukan sosialisasi ke RPK-RPK,” ucapnya.

Seperti diketahui PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI mengincar agen baru sebagai Agen46 BNI akan lebih banyak sebanyak 50.000 agen. Potensi untuk merekrut agen Laku Pandai BNI cukup besar, yakni dari e-Warong KUBE dan RPK karena Bulog menargetkan bisa membentuk 50.000 outlet pada 2017.

Pada tahun ini, ditargetkan dapat direkrut 30.000 agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusi (Laku Pandai), Agen46 BNI.

Direktur Kelembagaan dan Transaksional Perbankan BNIAdi Sulistyowati mengatakan untuk mempercepat maka pihaknya akan merekrut e-Warung Gotong Royong Kelompok Usaha Bersama atau e-Warong KUBE dan Rumah Pangan Kita (RPK) yang diinisiasi Bulog untuk menjadi Agen46 BNI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper