Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KETAHANAN PANGAN: Afghanistan Ingin Contoh Program di Indonesia

Pemerintah Afghanistan menyatakan tertarik dengan program ketahanan pangan yang dilaksanakan di Indonesia dan berniat untuk mencontoh serta mengembangkannya di negara itu.
Ketahanan pangan./Bisnis
Ketahanan pangan./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -  Pemerintah Afghanistan menyatakan tertarik dengan program ketahanan pangan yang dilaksanakan di Indonesia dan berniat untuk mencontoh serta mengembangkannya di negara itu.

Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Koordinasi dan Perencanaan Program, Kementerian Pertanian, Irigasi dan Peternakan Afghanistan, Muhammad Shakir Mujeedi pada Jumat (11/11/2016) saat mengikuti Pelatihan Analisis Kebijakan Ketahanan Pangan dan Gizi serta study tour yang digelar FAO bersama Kementerian Pertanian di Jakarta dan Bogor, 7-11 November 2016.

"Indonesia memiliki struktur yang sangat bagus, termasuk adanya Badan Ketahanan Pangan di bawah Kementerian Pertanian serta keberadaan Dewan Ketahanan Pangan. Dua institusi seperti itulah yang ingin kami kembangkan. Saat ini kami tidak memiliki instansi khusus ketahanan pangan di bawah kementerian," katanya di Jakarta, Jumat (11/11/2016).

Selama lima hari di Indonesia, 10 orang pewakilan pejabat Kementerian Pertanian, Irigasi dan Peternakan Afghanistan mengikuti pelatihan tentang analisis manajemen ketahanan pangan dan gizi serta mempelajari contoh-contoh intervensi yang baik terkait ketahanan pangan dan gizi di Jakarta dan Bogor, Jawa Barat, Indonesia.

Peserta mempelajari beragam topik berkaitan dengan kebijakan ketahanan pangan pemerintah Indonesia termasuk ketersediaan dan kerawanan pangan, sistem peringatan dini ketahanan pangan dan gizi, metode dan penilaian neraca pangan, konsumsi dan diversifikasi pangan, keamanan pangan, kebijakan distribusi pangan dan pangan organik.

Pejabat kementerian pertanian, irigasi dan peternakan Afghanistan juga mengunjungi Kawasan Rumah Pangan Lestari [KRPL] yang dipunyai Kelompok Wanita Tani "Puspasari" di Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sareal Bogor untuk mempelajari berbagai macam tanaman obat-obatan, sayuran, buah dan palawija di Indonesia.

Gardjita Budi, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian menyatakan, studi ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman, terutama bagi para pejabat pemerintahan Afghanistan, untuk membangun dan mengimplementasikan kebijakan dan program ketahanan pangan di negaranya, untuk mencapai target SDGs di tahun 2030.

Selain itu juga akan menjadi awal kerja sama jangka panjang yang kuat antara Indonesia dan Afghanistan.

Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste, Mark Smulders mengatakan, Indonesia memiliki banyak sekali pengalaman dalam mengatasi kerawanan pangan.

"Kami berharap solusi inovatif Indonesia, juga institusi strukturalnya bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper