Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT KAI Divre III Palembang Genjot Bisnis Angkutan Batu Bara

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional III Palembang menggenjot bisnis angkutan barang dengan menambah jasa angkutan batu bara bagi perusahaan swasta di provinsi itu.
PT KAI Divre III menggenjot usaha angkutan batu bara dengan menggandeng PT Gumay Prima Energi (PGE), anak usaha PT Royaltama Mulya Kencana (RMK)./Istimewa
PT KAI Divre III menggenjot usaha angkutan batu bara dengan menggandeng PT Gumay Prima Energi (PGE), anak usaha PT Royaltama Mulya Kencana (RMK)./Istimewa

Bisnis.com, PALEMBANG - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional III Palembang menggenjot bisnis angkutan barang dengan menambah jasa angkutan batu bara bagi perusahaan swasta di provinsi itu.

Salah satu perusahaan yang baru menjalin kerja sama angkut dengan PT KAI adalah PT Gumay Prima Energi (PGE) yang merupakan anak usaha dari PT Royaltama Mulya Kencana (RMK).

Pada tahap awal perseroan bakal mengangkut batubara GPE sebanyak 3 juta ton per tahun dari Sukacinta, Kabupaten Lahat ke Stasiun Simpang, Kabupaten Ogan Ilir sepanjang 180 kilometer.

Direktur Operasional PT KAI Slamet Suseno mengatakan angkutan kereta batubara dapat mengurangi angkutan truk yang rawan terjadi kecelakaan lalu lintas.

"Batu bara adalah primadona dari angkutan barang kami. Melalui kereta api juga bisa mengurangi kecelakaan dan kerusakan jalan raya akibat ramainya truk batu bara," katanya saat peresmian unloading angkutan batu bara di Stasiun Simpang, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel, Selasa (1/11/2016).

Dia mengatakan untuk memenuhi permintaan angkutan batubara swasta di wilayah Divre III, harus didukung dengan fasilitas bongkar yang memadai dan dapat terintegrasi dengan moda angkutan lanjutan lainnya.

"Maka dipilih lah Stasiun Simpang sebagai stasiun alternatif untuk stasiun bongkar karena letaknya yang strategis dan dekat dengan pelabuhan," katanya.

Direktur PT GPE Toni Saputra mengatakan perusahaan berpotensi menambah jumlah batu bara yang diangkut hingga 10 juta ton dalam kurun tiga tahun ke depan.

"Untuk tahap awal yang diangkut 3 juta ton dan mulai 2017 akan kami tingkatkan jadi 6 juta ton hingga 10 juta ton," katanya.

Dia mengemukakan untuk mendukung peningkatan volume itu maka perusahaan bakal melakukan sejumlah pengembangan di Desa Kepur, Muara Gula, Kabupaten Lahat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper