Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub Gandeng 4 BUMN Isi Kapal Tol Laut Logistik

Kementerian Perhubungan menggandeng empat perusahaan Badan Usaha Milik Negara dalam tol laut logistik Jakarta Natuna guna menjamin tingkat keterisian kapal dan menstabilkan harga serta pasokan barang ke Natuna.

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perhubungan menggandeng empat perusahaan Badan Usaha Milik Negara dalam tol laut logistik Jakarta – Natuna guna menjamin tingkat keterisian kapal dan menstabilkan harga serta pasokan barang ke Natuna.
 
Keempat perusahaan plat merah tersebut, antara lain, PT Rajawali Nusantara Indonesia, PT Perikanan Nusantara, PT Multi Terminal Indonesia - anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II, dan PT Pelni Logistik – anak usaha PT Pelni.
 
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya berharap tol laut logistik dari rute Jakarta-Natuna dapat meningkatkan efisiensi dan memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi.
 
“Satu daerah harganya akan stabil. Lebih jauh dari itu, bagaimana keseharian supply barang menjadi lebih baik,” kata Budi, Jakarta, Selasa (25/10).
 
Dia menambahkan, dalam tol laut logistik rute Jakarta-Kepulauan Natuna tersebut, PT RNI akan mengirim bahan-bahan pokok ke Natuna. Adapun dari Kepulauan Natuna ke Jakarta, dia mengungkapkan, PT Perikanan Nusantara yang akan mengisi kapal tol laut logistik tersebut.
 
Kapal tol laut logistik tersebut, paparnya, akan melakukan perjalanan dua kali dalam satu bulan. dia mengungkapkan, kapal tol laut logistik tersebut nantinya juga akan mengangkut bahan-bahan pokok hingga 300 ton dalam satu kali perjalanan.
 
“Ikan segar yang kita buat cold storage-nya di Natuna dikirim ke Jakarta. Ini pola yang butuh penguatan, konsisten, dan ketepatan tertentu. Saya himbau, Pelni, RNI [perusahaan yang tergabung] kita bersama menguatkan yang kita rancang,” katanya.
 
Terkait dengan beroperasinya kapal rute Jakarta-Natuna tersebut, dia mengungkapkan, pihaknya masih memberikan subsidi kepada PT Pelni. Namun, dia berharap, dalam jangka satu sampai dua tahun, rute tersebut menjadi rute komersial.
 
Pengiriman ikan dari Natuna, dia meyakini, akan menjadi pengiriman yang besar. Oleh karena itu, pihaknya membutuhkan pionir agar hal tersebut dapat terjadi.
 
Saat ini, dia mengungkapkan, disparitas harga antara Jakarta dengan Natuna hanya sekitar 30%. Namun, dia mengatakan, kapal-kapal kecil yang biasa ke Natuna tidak akan mampu melewatinya ketika terjadi badai besar.
 
Dia menuturkan, kapal laut bernama Kapal KM Caraka Jaya Niaga III-4 tersebut nantinya dapat tetap melewati badai besar, dan mengantarkan barang-barang ke Natuna.
 
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tonny Budiono mengatakan, pihaknya harus menghitung terlebih dahulu untuk mengetahui besaran subsidi yang akan diberikan nantinya.
 
Dia menuturkan, kapal yang memiliki bobot sebesar 3.000 DWT tersebut nantinya akan menjalani trayek Jakarta-Natuna-Tarempa.
 
Direktur Utama RNI Didik Prasetyo mengatakan, pihaknya akan membawa bahan-bahan pokok seperti gula, beras, minyak, tepung, air mineral, dan sebagainya. Dia mengungkapkan, permintaan bahan-bahan pokok dalam satu bulan bisa mencapai sekitar 300 ton.
 
Oleh karena itu, paparnya, persediaan bahan-bahan pokok di Natuna bisa mencapai satu bulan jika dalam sekali jalan bisa mengangkat bahan-bahan pokok sebesar 300 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yudi Supriyanto
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper