Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun 2020, E-Commerce Diproyeksikan Tembus Rp1.185 Triliun

Sampai pertengahan Oktober tahun ini perputaran dana lewat ekonomi digital atau e-commerce sudah menembus angka Rp 200 triliun dan diproyeksi pada 2020 bisa naik menjadi Rp 1.185 triliun.
Gambaran bisnis e-commerce di Indonesia. / Bisnis
Gambaran bisnis e-commerce di Indonesia. / Bisnis

Bisnis.com, MALANG—Perputaran uang lewat e-commerce diproyeksikan bakal tembus Rp1.185 triliun pada 2020.

Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informasi Samuel Wamerapan mengatakan sampai pertengahan Oktober tahun ini perputaran dana lewat ekonomi digital atau e-commerce sudah menembus angka Rp 200 triliun dan diproyeksi pada 2020 bisa naik menjadi Rp 1.185 triliun.

"Untuk mendorong pertumbuhan e-commerce, maka pemerintah menggelar program menciptakan 1.000 start up baru di berbagai daerah,” ujarnya di Universitas Brawijaya Malang, Rabu (19/10/2016).

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia sudah mengalami kenaikan yang cukup signifikan sejak 2014 sehingga pemerintah daerah harus bisa menangkap peluang tersebut.

Menurut dia, saat ini pengguna internet di Indonesia sudah melebihi angka 93 juta dan terbanyak melalui gadget atau smartphone yang menujukkan bahwa potensi ekonomi digital cukup tinggi.

Pemerinah juga memberikan fasilitasi terhadap inovasi yang dikembangkan di daerah, sehingga target yang telah dipatok pada 2020 bisa dicapai.

Dia menilai, untuk mencapai target maka dibutuhkan sistem yang terintegrasi dengan baik, sehingga karya-karya inovasi lokal bisa dipromosikan dengan baik,

Wakil Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan Pemerintah Kota Malang pada awal tahun ini sebenarnya sudah melakukan berbagai gebrakan untuk menumbuhkan ekonomi digital, salah satunya dengan membentuk komunitas bernama Malang Creative Fusion (MCF).

Keunggulan Kota Malang dalam mewujudkan program tersebut, karena banyaknya perguruan tinggi sehingga mahasiswa dapat menjadi modal dasar untuk menumbuhkan ekonomi digital.

"Yang penting adalah bagaimana mempromosikan produk ekonomi digital sehingga dikenal masyarakat luas," katanya.

Dengan berkembangnya ekonomi digital, berarti menumbuhkan kewirausahaan muda sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan baru yang berdampak roda perekonomian di Kota Malang bisa berjalan cepat.

Untuk mendukung e-commerce, menurut dia, saat ini Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) sedang membentuk aplikasi yang dilengkapi aplikasi pembayaran bernama Malang Pay.

"Artinya dengan itu aplikasi tersebut menunjukkan harus ada integrasi dan jaringan yang kuat agar perekonomian digital bisa kuat," ujarnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Brawijaya Prof. M. Bisri, sangat mendukung program 1.000 start up yang saat ini digagas Kemenkominfo.

Sebagai insan kampus, para lulusan di UB sudah siap terjun ke dunia bisnis dengan inovasi yang mereka ciptakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper