Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TEI 2016 Sukses Jadi Titik Balik Ekspor Nasional

Pameran perdagangan internasional, Trade Expo Indonesia 2016, sukses mencatatkan pembalikan positif setelah selama empat tahun berturut-turut membukukan koreksi pencapaian transaksi.
Presiden Joko Widodo (tengan) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (ketiga kiri), Menko Perekonomian Darmin Nasution (kedua kiri), Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (ketiga kanan) mengamati hasil kerajinan yang dipamerkan di Trade Expo Indonesia (TEI) 2016 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (12/10)./Antara
Presiden Joko Widodo (tengan) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (ketiga kiri), Menko Perekonomian Darmin Nasution (kedua kiri), Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (ketiga kanan) mengamati hasil kerajinan yang dipamerkan di Trade Expo Indonesia (TEI) 2016 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (12/10)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pameran perdagangan internasional, Trade Expo Indonesia 2016, sukses mencatatkan pembalikan positif setelah selama empat tahun berturut-turut membukukan koreksi pencapaian transaksi.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pada gelaran Trade Expo Indonesia 2016, nilai transaksi mencapai US$974,76 juta atau Rp12 triliun dalam lima hari pagelaran. Nilai transaksi ini naik 7,2% dibandingkan pameran 2015 lalu.

Enggar menjelaskan transaksi dari sektor produk menyumbang US$ 826,85 juta, sementara sektor jasa menyetor US$ 48,23 juta. Adapun nilai investasi mencapai US$ 100 juta. Kemudian, negara dengan nilai transaksi prospektif terbesar antara lain India, Malaysia, Swiss, Mesir, dan Prancis.

"Kami yakin transaksi dapat melampaui US$ 1 miliar karena sampai dengan sore nanti masih akan dicatat lagi apa yang akan dilakukan. Ditambah pengusaha yang berkunjung ke daerah," kata Enggar dalam pidatonya saat menutup acara TEI di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Ahad (16/10/2016).

Menurut Enggar, lonjakan nilai transaksi yang tinggi tersebut sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menginginkan terjaganya neraca perdagangan. "Artinya perintah menjadi titik balik sudah sejalan karena lebih tinggi 7,2%," mantan politikus dari Partai NasDem itu menegaskan.

Padahal dari 2012 hingga 2015 terjadi penurunan transaksi perdagangan. Pada tahun lalu, kata Enggar, transaksi langsung hanya mencapai US$909 juta. Penurunan transaksi disebabkan kelesuan ekonomi global. "Expo negara lain juga menurun. Belum ada yang naik seiring perlambatan ekonomi dari seluruh negara," kata dia.

Enggar berharap kesuksesan ini terus belanjut. Ditambah lagi adanya kunjungan para  pengusaha asing ke daerah-daerah. Dengan begitu, nilai transaksi akan bertambah besar.

 

"Kami juga mau transaksi ini berkelanjutan. Ada 31 kontrak dagang senilai US$200 juta antara peserta pameran dan importir dari 16 negara yang berkelanjutan. Dengan demikian,  maka volume transaksi perdagangan dari trade expo itu sendiri, kami yakini, akan melewati US$1 miliar," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper