Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2 Pebisnis Afghanistan Tertarik Investasi Pabrik Sabun dan Pengemasan Migor

Sebanyak 40 pengusaha asal Afghanistan akan turun serta dalam Trade Expo Indonesia 2016 (TEI) ke-31 di Jakarta.
Ilustrasi investasi/coastalinvestment.ae
Ilustrasi investasi/coastalinvestment.ae

Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 40 pengusaha asal Afghanistan akan turun serta dalam Trade Expo Indonesia 2016 (TEI) ke-31 di Jakarta. Dua di antaranya merupakan investor potensial yang berniat untuk mendirikan pabrik pengolahan sabun dan pengemasan minyak goreng untuk memenuhi kebutuhan pasar Afghanistan dan negara sekitar.

Duta Besar Republik Indonesia Kabul Anshory Tadjudin telah melakukan pertemuan dengan sejumlah pengusaha Afghanistan di Kabul Serena Hotel. Pertemuan dilakukan dalam rangka memantapkan persiapan para pengusaha Afghanistan dalam menghadiri TEI 2016, tanggal 12 -16 Oktober 2016, di Jakarta.

Dia berharap kehadiran para pengusaha Afghanistan dalam Trade Expo Indonesia 2016 dapat membuahkan hasil yang optimal. Adapun, jumlah pengusaha Afghanistan yang akan menghadiri TEI 2016 sebanyak 40 orang. Angka tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding 2015 yang berjumlah 9 orang.

Duta Besar Anshory Tadjudin menyatakan situasi keamanan di Afghanistan yang masih belum stabil, tidak menghentikan KBRI Kabul untuk terus bekerja keras meningkatkan hubungan dan kerja sama ekonomi kedua negara.

Kendati demikian, nilai perdagangan bilateral Indonesia dan Afghanistan memang belum dapat dikatakan tinggi karena nilai transaksi setiap tahunnya masih di bawah US$100 juta.

Komoditas utama ekspor Indonesia ke Afghanistan adalah minyak kelapa sawit dan turunannya, aki listrik (termasuk separator), sabun, pecah belah (untuk meja), makanan olahan, teh, eletronik (untuk telepon), ban dan karet serta produk lainnya.

Di antara 40 orang pengusaha Afghanistan yang akan hadir, dua orang di antaranya merupakan potential investor yang berniat untuk mendirikan pabrik pengolahan sabun dan pengemasan minyak goreng untuk memenuhi kebutuhan pasar Afghanistan dan negara sekitar.

“Hal ini sangat menggembirakan mengingat masih rendahnya nilai investasi Afghanistan di Indonesia yang dalam periode 2012 hingga 2015 hanya bernilai US$55 juta untuk 15 proyek investasi,” tulis laman Kementerian Luar Negeri, Jumat (7/10/2016).

Pembangunan yang tengah dilakukan dan peningkatan kegiatan ekonomi Afghanistan yang semakin membaik pasca konflik menjadikan Afghanistan sebagai pasar potensial bagi produk-produk Indonesia.

Saat ini, pengusaha Afghanistan banyak melakukan transaksi dagang dengan Malaysia dan Thailand. Sudah seharusnya para pengusaha Indonesia melihat hal ini sebagai peluang untuk 'merebut' pangsa pasar tersebut.

Duta Besar RI Kabul berharap penyelenggaraan TEI 2016 ini dapat mendorong peningkatan perdagangan dan investasi baik barang maupun jasa antara pengusaha Afghanistan dan pengusaha Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukas Hendra TM

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper