Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANK INDONESIA Dorong Pengembangan UMKM

Bank Indonesia (BI) mendorong pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di seluruh kantor perwakilan dalam negeri, kata Deputi Direktur Departemen Pengembangan UMKM BI Winny Purwanti.
Pengunjung mengamati kerajinan kreatif yang dipamerkan saat pameran Incraft 2016, di Jakarta, Rabu (20/4)./JIBI-Abdullah Azzam
Pengunjung mengamati kerajinan kreatif yang dipamerkan saat pameran Incraft 2016, di Jakarta, Rabu (20/4)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -  Bank Indonesia (BI) mendorong pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di seluruh kantor perwakilan dalam negeri, kata Deputi Direktur Departemen Pengembangan UMKM BI Winny Purwanti.

"Pengembangan UMKM oleh BI dilaksanakan untuk mendukung pencapaian tugas BI dalam menjaga stabilitas moneter melalui pengendalian inflasi dari sisi suplai," katanya saat memberi materi dalam kegiatan "Temu Wartawan Daerah Bank Indonesia" di Jakarta, Senin (3/10/2016).

Selain itu, kata dia, untuk mendukung tugas BI dalam stabilitas keuangan melalui terlaksananya fungsi intermediasi perbankan yang lebih seimbang serta keandalan sistem pembayaran melalui dukungan terhadap penggunaan rupiah dan pemanfaatan elektronifikasi pembayaran.

Ia mengatakan pengembangan UMKM dilakukan dengan dua strategi utama, yakni mendorong penyaluran kredit UMKM dari sisi perbankan dan peningkatan kapasitas ekonomi UMKM.

"Salah satu program utama yang dilakukan BI dalam peningkatan kapasitas ekonomi UMKM adalah pengembangan klaster," katanya.

Dalam hal ini, kata dia, pengembangan klaster ditujukan terhadap komoditas pendukung ketahanan pangan dan menjaga inflasi.

Lebih lanjut, Winny mengatakan saat ini, BI telah mengembangkan 158 klaster ketahanan pangan yang meliputi 15 komoditas di 45 Kantor Perwakilan BI se-Indonesia.

"Klaster merupakan sekelompok UMKM yang beroperasi pada sektor atau subsektor yang sama atau merupakan konsentrasi perusahaan yang saling berhubungan dari hulu ke hilir," jelasnya.

Ia mengatakan intervensi BI terhadap klaster mulai dari hulu ke hilir berupa budi daya, pengelolaan, dan pasar.

Menurut dia, klaster mulai dikembangkan BI pada tahun 2006 yang selanjutnya dilakukan oleh hampir seluruh kantor perwakilan dalam negeri dengan komoditas yang dikembangkan berupa komoditas unggulan daerah.

"Produksi atau teknologi produksi dalam pengembangan klaster BI berupa metode Hazton untuk menanam padi, padi organik, pembibitan benih bawang putih untuk mengurangi ketergantungan impor, teknologi 'rain shelter' pada tanaman cabai merah termasuk pengaturan pola tanamnya, pakan ternak berupa rumput alfafa untuk meningkatkan kualitas hewan ternak khususnya sapi, kandang sapi komunal, dan udang vaname," katanya.

Sementara untuk pemasaran, kata dia, BI menyelenggarakan pasar lelang termasuk pengggunaan teknologi informasi untuk sarana lelang, baik menggunakan telepon seluler maupun aplikasi perpesanan.

Terkait kelembagaan, dia mengatakan klaster telah dapat memenuhi kebutuhan anggotanya dari hulu hingga hilir, antara lain meliputi penyediaan sarana produksi, layanan keuangan, dan sebagainya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper