Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sambil Tinjau BUMDes, Menteri Eko Lebaran Bareng Masyarakat Desa

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Sandjojo tak luput menghampiri satu per satu warga saat merayakan hari raya Iduladha di desa Kaduagung Barat kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, Senin (12/9/2016). Menteri Eko juga memantau perkembangan infrastruktur dan ekonomi di daerah yang masih kategori tertinggal tersebut.
Menteri Desa Eko Putro Sanjoyo. /kemendes
Menteri Desa Eko Putro Sanjoyo. /kemendes

Bisnis.com, LEBAK - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Sandjojo tak luput menghampiri satu per satu warga saat merayakan hari raya Iduladha di desa Kaduagung Barat kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, Senin (12/9/2016). Menteri Eko juga memantau perkembangan infrastruktur dan ekonomi di daerah yang masih kategori tertinggal tersebut.

Saat berdiskusi dengan warga desa, Menteri Eko mengakui desa Kaduagung memiliki potensi untuk berkembang. Hal tersebut dilihat dari tingginya antusias masyarakat dan kreatifitas desa dalam mengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), yang diberi nama BUMDes Bebedahan.

"Dalam satu tahun di desa ini dapat dana Rp900 juta dari dana desa dan ADD, ini setiap tahun akan ditingkatkan. Yang paling penting dana desa adalah milik bapak ibu sekalian, bukan milik saya, bukan milik bupati dan yang lain. Saya harap dana ini dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kemakmuran desa," ujarnya.

Menteri Eko juga menyarankan agar BUMDes dapat fokus pada satu produk unggulan. Hal tersebut sesuai dengan program one village one product, yang tengah digalakkan oleh pemerintah.

"Saya lihat BUMDes ini ada pembibitan tanaman, produksi jamur, kalau bisa ditingkatkan.BUMDes yang sudah maju jumlahnya banyak, mereka memberikan kesempatan agar desa lain dapat belajar," ujarnya.

Manajer Pemasaran Bumdes Bebedahan, M Ali mengakui, program one village one product (satu desa satu produk) sangat membantu desanya untuk fokus pada satu produk unggulan, yakni jamur tiram. Kini, BUMDes yang baru berjalan 5 bulan tersebut mampu meraih omzet hingga Rp4,5 juta per bulan.

"Bumdes Bebedahan didirikan pada 22 Maret 2016 yang dikelola langsung oleh masyarakat desa Kaduagung. Sekarang sudah ada 3 ribu baglog, dan ke depan kita akan fokus di Jamur tiram sekitar 40 ribu - 50 ribu baglog," ungkapnya.

Ali mengatakan, pengelolaan BUMDes Bebedahan berasal dari dana desa murni dengan modal awal Rp40 juta. Rencananya, pengembangan BUMDes akan disinergikan dengan tanaman hias milik warga. "Kami harap Pak Menteri (Eko Sandjojo) bisa membantu kami agar produk BUMDes ini bisa dipasarkan keluar kota," ujarnya.

Setelah meninjau BUMDes, Menteri Eko menyerahkan hewan Qurban berupa satu ekor sapi. Sebelumnya, Menteri Eko juga menyerahkan hewan qurban Sapi seberat 1,2 ton di desa Bojong Leles Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, setelah menjalankan shalat idul adha bersama warga desa Bojong Leles.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper