Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TOL LAUT : Pelni Janji Optimalisasi Kinerja

PT Pelayaran Nasional Indonesia akan mengoptimalisasi kinerja tol laut dan berminat menjadi operator jika masih diberikan kepercayaan dari Kementerian Perhubungan untuk mengelola enam rute baru tol laut bersama pihak swasta.
Para penumpang sedang antri pemeriksaan tiket sebelum memasuki kapal di Pelabuhan Benoa./Bisnis.com-Natalia Indah Kartikaningrum
Para penumpang sedang antri pemeriksaan tiket sebelum memasuki kapal di Pelabuhan Benoa./Bisnis.com-Natalia Indah Kartikaningrum

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelayaran Nasional Indonesia akan mengoptimalisasi kinerja tol laut dan berminat menjadi operator jika masih diberikan kepercayaan dari Kementerian Perhubungan untuk mengelola enam rute baru tol laut bersama pihak swasta.


Elfien Guntoro, Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia (PT Pelni) menyatakan pihaknya akan mengoptimalisasi enam rute tol laut yang sudah ditugaskan dari Kementerian Perhubungan untuk dikelola oleh Pelni sekalipun kini pemerintah hendak melibatkan swasta dalam program tersebut.


“Ya tidak masalah [ada keterlibatan swasta], yang namanya tol laut itu seluruh Indonesia memang harus ada konektivitasnya. Sementara ini Pelni menjalankan rute sesuai Perpres [Peraturan Presiden] yang sudah diresmikan, untuk mengatasi disparitas harga,” jelas Elfien di Jakarta Convention Center, Kamis (8/9).


Dia menuturkan Kementerian Perhubungan akan membuka rute baru tol laut yang akan ditender bagi swasta. Oleh sebab itu, Elfien menilai tidak bermasalah jika swasta yang akan menjadi operator tol laut sesuai hasil tender.


“Kita tetap konsentrasi optimalkan saja enam rute yang sudah ada, sekaligus jika ada perbaikan rute dari Pak Menhub atas rute yang sudah ada sebelumnya. Dulu hub nya diminta berangkat dari Makassar, yang satu lagu hub keberangkatannya bukan lagi Surabaya tetapi bisa jadi dari Pontianak,” imbuhnya.


Dengan demikian, Pelni masih akan menunggu keputusan dan arahan dari pemerintah. Menurutnya, tol laut yang berjalan kurang dari satu tahun ini belum mengubah disparitas harga karena tingkat keterisian barang saja masih 56%. Oleh sebab itu Elfien merasa perlu ada koordinasi yang lebih intensif bukan hanya dalam internal Pelni tetapi juga dari Kementerian Perhubungan, para pemilik barang, serta Kementerian Perdagangan.


“Tujuannya supaya keterian barang arus balik itu tidak kosong. Loading factornya baru 56% dari keseluruhan. Rata-rata barangnya hanya rumput laut, ikan, daging,” jelasnya.


Elfien menyatakan terhitung sampai dengan Juli 2016, Pelni sudah mendapatkan laba senilai Rp145 miliar. Pencapaian itu sudah jauh lebih besar ketimbang total keuntungan pada 2015 yang mencapai Rp102 miliar. Pada 2016, Elfien menargetkan peningkatan laba sekitar Rp164 miliar, tetapi dengan pencapaian saat ini dia optimistis laba bisa tembus dua kali lipat dari tahun sebelumnya.


“Kalau tahun lalu Rp100,2 miliar, dengan kondisi saat ini kami menargetkan keuntungan pada 2016 bisa menyentuh sekitar Rp200 miliar,” tuturnya.


Peningkatan laba tersebut berhasil dilakukan berkat efisiensi dan beberapa proyek dari pemerintah, salah satunya tol laut. Dia meyakini bahwa penugasan apapun dari pemerintah terhadap BUMN tidak mungkin membuat perusahaan mengalami kerugian.


“Tol laut memang belum berkontribusi besar [terhadap pendapatan]. Yang paling utama bagi kami memang mengatur efisiensi secara terpusat,” jelasnya.


Dia menerangkan, jika pemerintah masih memberikan kepercayaan kepada Pelni untuk mengelola tol laut maka pendapatan Pelni akan melebihi target awal. Dengan demikian moda bisnis perusahaan pelat merah tersebut akan semakin baik.


Yukki Nugrahawan Hanafi, Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyatakan sepakat dengan keputusan Kementerian Perhubungan untuk melibatkan swasta dalam program tol laut.


“Karena dalam rute tersebut, sudah ada pelayaran swasta nasional. Jadi supaya subsidi tidak mubazir, dan ini karena ada efisiensi anggaran maka harus review ulang karena selama ini dari sisi harga di Indonesia Timur belum juga mengalami penurunan,” kata Yukki.


Dia mengatakan harus ada evaluasi menyeluruh atas program tol laut karena ini berkaitan dengan rantai pasokan barang.


Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita juga mengapresiasi langkah pemerintah dalam mengoptimalisasi kinerja tol laut dengan membuka peluang keterlibatan bagi pihak swasta.


“Wah bagus itu, dengan memberikan ke swasta malah lebih bagus dan subsidi yang diberikan kepada Pelni juga bisa dihapuskan,” kata Zaldy.


Menurutnya, jika tol laut ingin dioperasikan dalam jangka panjang, maka pemerintah harus melibatkan pihak swasta. Dengan demikian, pemerintah akan lebih fokus memberikan subsidi pada pelabuhan-pelabuhan di jalur tol laut agar lebih efisien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper