Bisnis.com, MANADO - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara optimistis geliat pariwisata mulai memberikan dampak signifikan pada perekonomian daerah yang selama ini masih bergantung pada pertanian, perdagangan, dan konstruksi.
Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw mengatakan dengan hadirnya wisatawan asing yang mencapai 18.000 orang sejak Juli lalu, produk domestik regional bruto (PDRB) Kota Manado dari pariwisata sudah mencapai 38%. Hal ini, menurutnya akan juga berdampak pada kualitas perekonomian Sulawesi Utara.
“Dari pariwisata akan meningkat tiga kali lipat kontribusi pariwisata dari tahun biasanya. Target kami wisman bisa datang hingga 100.000,” tuturnya di sela-sela Diseminasi Laporan Perekonomian Indonesia 2015, di Kantor Bank Indonesia Sulut, Jumat (2/9/2016).
Pada semester I/2016, kontribusi utama datang dari kategori pertanian, kehutanan dan perikanan (22%); perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor (12,12%); konstruksi (11,48%); industri pengolahan (9%); administrasi pemerintahan, pertanahan dan jaminan sosial wajib (8,29%).
Steven menambahkan pertumbuhan kontribusi dari pariwisata akan semakin menguat seiring ditambahkannya rute penerbangan charter flight dari Brunei, Korea Selatan, dan Filipina. “Sekarang restoran sama hotel saja sudah penuh, semoga investor melirik peluang ini,” tambahnya.
Data BPS Sulut menunjukkan, jumlah wisman yang datang ke Sulawesi Utara melalui pintu masuk bandara Samratulangi Juli 2016 sebanyak 7.677 orang atau meningkat sebesar 492,82% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara Mohamad Edy Mahmud mengatakan benar jika dampak kunjungan turis China memberi angka yang signifikan. Jumlah kunjungan, jika dibandingkan dengan Juli 2015, meningkat 267,5%.