Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Efisiensi PLTU Bisa Tambah Kapasitas Terpasang Hampir 15.000 MW

Efisiensi pembangkit listrik tenaga uap berpotensi menambah kapasitas terpasang hampir 15.000 dari 55.529 megawatt menjadi 69.411 megawatt.
PLTU Rembang dibangun diatas lahan seluas 55 Ha, berada di Desa Leran dan Desa Trahan, Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang/pln.co.id
PLTU Rembang dibangun diatas lahan seluas 55 Ha, berada di Desa Leran dan Desa Trahan, Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang/pln.co.id

Bisnis.com, JAKARTA--Efisiensi pembangkit listrik tenaga uap berpotensi menambah kapasitas terpasang hampir 15.000 dari 55.529 megawatt menjadi 69.411 megawatt.

Pengamat Energi Ryad Chairil mengatakan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) saat ini dianggap kurang efisien karena input bahan baku tak sesuai dengan output kapasitas terpasang.

Bila langkah efisiensi dilakukan, terdapat potensi penambahan kapasitas terpasang dari PLTU eksisting sebanyak hampir 15.000 megawatt (MW).

Sebagai gambaran, efisiensi pembangkit listrik saat ini sebesar 32%. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, kapasitas terpasang PLTU pada 2015 55.529 MW.

Bila efisiensi dinaikkan menjadi 40% saja, kapasitas terpasang bisa bertambah menjadi 69.411 MW.

"[Potensi kapasitas terpasang] 15.000 [MW] tambahan tanpa [membangun] pembangkit baru," ujarnya usai acara Diskusi Bulanan Policy Center ILUNI UI di Jakarta, Senin (29/8/2016).

Dengan demikian, pihaknya mengusulkan agar pemerintah menetapkan kebijakan sehingga pelaku usaha wajib melakukan audit energi dengan melibatkan pihak-pihak seperti Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT).

Sebagai contoh, dia menyebut faktor yang berkontribusi terhadap penambahan kapasitas terpasang PLTU yakni teknologi mesin pembangkit.

"Coba [perusahaan] lakukan audit yang tegas, libatkan BPPT, [pemerintah] bikin kebijakannya," katanya.

Revitalisasi mesin pembangkit, katanya, cenderung dihindari karena akan menambah biaya.

Biaya revitalisasi mesin pembangkit, tutur Ryad, lebih rendah 25% dari biaya yang dibutuhkan untuk membangun pembangkit baru.
Ryad menjelaskan bila membangun pembangkit baru membutuhkan US$2 juta untuk kapasitas 1 MW, revitalisasi mesin pembangkit hanya dibutuhkan sekitar US$500.000.

"[Biaya] memperbaiki [mesin pembangkit] kan enggak sampai US$2 juta, bisa seperempatnya."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper