Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ALI Imbau Subsidi Tol Laut Dioptimalkan

Asosiasi Logistik Indonesia mengimbau pemerintah untuk serius mengoperasikan tol laut dan menyarankan agar subsidi jalur tersebut lebih dioptimalkan guna menurunkan biaya logistik.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Dirut Pelindo II R.J. Lino menjelaskan perkembangan pembangunan tol laut di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (17/6)./Antara-Widodo S. Jusuf
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Dirut Pelindo II R.J. Lino menjelaskan perkembangan pembangunan tol laut di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (17/6)./Antara-Widodo S. Jusuf

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Logistik Indonesia mengimbau pemerintah untuk serius mengoperasikan tol laut dan menyarankan agar subsidi jalur tersebut lebih dioptimalkan guna menurunkan biaya logistik.

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan keputusan pemerintah tidak menaikkan subsidi untuk tol laut menunjukkan minimnya dana infrastruktur yang dimilikin pemerintah. Hal itu berbanding terbalik dengan banyaknya proyek infrastruktur yang disusun oleh pemerintah. “Sekarang pemerintah tidak menaikkan subsidi atau bahkan mencabut subsidi tol laut, itu menunjukkan postur pendanaan proyek infrastruktur kita sebenarnya terbatas, sementara pemerintah tidak menyusun program prioritas untuk perbaikan logistik secara matang,” ungkap Zaldy kepada Bisnis, Minggu (17/7).

Di lain pihak, Zaldy menyatakan banyak investor asing yang menahan investasi pada sektor kepelabuhanan karena masih menunggu arah prioritas pembangunan infrastruktur yang direncanakan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. “Sekarang pemerintah harus jelas memilih mau membangun logistik di darat atau di laut, kalau mau semua sektor dibangun sia-sia, karena realistis saja uangnya tidak ada,” jelas Zaldy.

Sebelumnya, dalam rapat evaluasi tol laut di Kementerian Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Bambang Brodjonegoro, Menteri Keuangan RI menegaskan pemerintah ingin penggunaan Anggaran Pendapatan dan Pembelanjaan Negara (APBN) untuk subsidi dan bantuan dana program Tol Laut lebih tepat sasaran.

“Terkait subsidi pengadaan kapal yang sesuai dengan kebutuhan dan tren pengangkutan di masa depan dan juga kebutuhan kita untuk mengurangi harga di wilayah Timur atau wilayah yang sulit dijangkau, maka kami lebih ingin atau lebih tepat bukan menambah subsidinya,” ujar Bambang dalam konferensi pers Rapat Tindak Lanjut Pelaksanaan Program Tol Laut, Mei 2016 lalu.

Bambang mencontohkan, dukungan dana untuk angkutan laut sebagian besar masih dialokasikan ke angkutan laut penumpang. Padahal saat ini peran transportasi udara dan angkutan barang melalui moda laut semakin besar. Hal itu mendorong pemerintah mengurangi porsi dana bantuan atau subsidi angkutan penumpang serta mengalihkan dananya ke angkutan barang dan ternak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper