Bisnis.com,JAKARTA- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mengakui rendahnya penyaluran Kredit Usaha Rakyat atau KUR bagi para buruh migran dikarenakan minimnya sosialisasi yang dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan.
Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Braman Setyo mengatakan sejauh ini penyaluran KUR untuk membiayai para calon buruh migran baru terserap sekitar Rp12 miliar dari total plafon Rp1 triliun.
“Saya kira ada dua penyebab KUR jenis ini belum terserap dengan baik yakni pertama sosialisasi yang kurang dari seluruh pemangku kepentingan mulai dari kami di kementerian hingga pemerintah daerah,” ungkapnya, Kamis (30/6/2016).
Penyebab lainnya, prosedur KUR jenis ini, menurutnya, jauh lebih rumit dibandingkan dengan KUR retail maupun mikro karena ada serangkaian langkah yang mesti dilakukan termasuk dengan melibatkan perusahaan penyalur tenaga kerja tersebut.
Untuk mempercepat penyaluran KUR tersebut, Braman Setyo mengatakan pihaknya telah menghubungi jajaran direksi dari dua bank penyalur yakni Sinarmas dan Maybank untuk segera menghubungi jajarannya di kantung-kantung buruh migran seperti di Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat.
“Minggu depan kami akan mengecek apakah sudah ada perubahan yang signifikan atau belum terkait sosialisasi dan penyaluran KUR untuk tenaga kerja yang bekerja di Hong Kong dan Taiwan ini,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel