Bisnis.com, DENPASAR - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali memprediksi tingkat hunian kamar hotel di Bali selama bulan puasa hingga Lebaran nanti meningkat 20%.
Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Ketua PHRI Bali, mengatakan porsi kenaikan okupansi tersebut lebih besar pada hotel berbintang di Bali.
“Pada saat libur Lebaran nanti, okupansi hotel berbintang bisa mencapai rata-rata 70%, sedangkan hotel non bintang bisa mencapai 55%. Tanda-tanda kenaikan ini mulai terlihat H-4 Lebaran,” jelasnya di Denpasar, Selasa (7/6/2016).
Dia mengungkapkan, biasanya okupansi tersebut banyak didominasi oleh wisatawan domestik (wisdom) dari Surabaya dan Jakarta datang berlibur ke Bali.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat tingkat hunian kamar untuk hotel berbintang di Bali pada April 2016 lalu mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya, dari 58,56% pada Maret 2016 turun menjadi 55,08% pada April 2016. Tingkat okupansi hotel berbintang tertinggi adalah berada di Kabupaten Badung sebesar 58,67% dan terendah di Kabupaten Buleleng sebesar 32,88%.
Tingkat hunian kamar pada hotel non bintang di Bali selama April 2016 mencapai rata-rata 28,41%, dimana angka tersebut juga mengalami penurunan dibandingkan dengan Maret 2016 yang mencapai 30,45%. Okupansi hotel non bintang tertinggi terjadi di Kabupaten Gianyar sebesar 36,3%, dan terendah terjadi di Kabupaten Bangli dengan persentase sebesar 8,01%.
“Meskipun BPS mencatat penurunan pada April 2016 lalu, kami optimis okupansi akan meningkat jelang lebaran nanti, karena kami melihat tren berlibur masyarakat yang kebanyakan memilih Bali sebagai destinasi pariwisata favorit mereka,” ungkap pria yang akrab disapa Cok Ace ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
