Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KKP Kirim Dua Kapal Pengawas Laut untuk NTT

Kementerian Kelautan dan Perikanan segera mengirimkan dua kapalnya untuk membantu pengawasan wilayah perairan NTT dari berbagai tindakan kejahatan seperti pencurian ikan, kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan Pengawasan DKP NTT Ganef, Selasa (17/6/2016).
KM Sabuk Nusantara 56. /twitter
KM Sabuk Nusantara 56. /twitter

Bisnis.com, KUPANG - Kementerian Kelautan dan Perikanan segera mengirimkan buah kapalnya untuk membantu pengawasan wilayah perairan NTT dari berbagai tindakan kejahatan seperti pencurian ikan, kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan Pengawasan DKP NTT Ganef, Selasa (17/6/2016).

"Ada dua kapal yang akan diperbantukan untuk pengawasan wilayah kita yakni kapal bernama KM. Orka dan KM.Hiu," katanya kepada Antara di Kupang, Selasa (17/6/2016).

Hal ini disampaikannya ketika menjawab peran dari pemerintah Provinsi dalam membantu menjaga keamanan laut khususnya dalam bidang penangkapan ikan secara ilegal dan pencurian ikan yang dilakukan oleh nelayan-nelayan asing.

Dia menjelaskan kedatangan KM. Orka sepanjang 67 meter milik KKP tersebut nantinya akan beroperasi di wilayah 573 termasuk di wilayah NTT, mengingat NTT saat ini menjadi target dari pencurian ikan.

KM. Hiu yang panjangnya mencapai 42 meter nantinya akan diserahkan kepada DKP NTT untuk operasi pengawasan di NTT.

"Untuk BBM akan dibagi dua, setengah dari KKP dan setengahnya lagi dari DKP provinsi. Tetapi pada 2016 ini semuanya akan diatur oleh pemerintah pusat," tambahnya.

Dengan adanya kedua kapal tersebut, pengawasan laut tidak hanya dilakukan oleh Kapal-kapal perang TNI-AL karena kehadiran kapal itu dapat membantu pengawasan laut NTT.

Menanggapi hal tersebut Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Kupang Maxi Ndun menyampaikan rasa bersyukurnya karena pemerintah pusat mendengarkan permintaan sejumlah nelayan di NTT.

Sebab, selama ini nelayan-nelayan di NTT mengharapkan DKP menunjukkan keseriusaan memberantas penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan.

"Sebab hal itu berakibat pada pendapatan nelayan yang berkurang. Kita harap agar salah satu kapal itu bisa menjadi milik kita agar nantinya bisa digunakan untuk operasi bersama nelayan," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper