Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Mi Instan Indonesia 13,2 Miliar Bungkus, Kedua Setelah China

Indonesia merupakan konsumen terbesar kedua dunia dari mie instan, setelah China. Berdasarkan data terbaru dari World Instant Noodle Association (WINA), Indonesia mengkonsumsi 13,2 miliar bungkus mi instan pada 2015, sekitar 13,5% dari total konsumsi mie instan di seluruh dunia.
Direktur Utama Indofood Sukses Makmur Franciscus Welirang/Bisnis
Direktur Utama Indofood Sukses Makmur Franciscus Welirang/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -  Indonesia merupakan konsumen terbesar kedua dunia dari mie instan, setelah China. Berdasarkan data terbaru dari World Instant Noodle Association (WINA), Indonesia mengkonsumsi 13,2 miliar bungkus mi instan pada  2015, sekitar  13,5%  dari total konsumsi mie instan di seluruh dunia.

Mi instan sangat populer di kalangan penduduk Indonesia karena harga yang terjangkau, mudah mempersiapkan, dan rasa lezat dari mi (meskipun ada banyak laporan yang mengklaim bahwa produk makanan tersebut tidak sehat).

Sribugo Suratmo, Ketua Asosiasi Roti, Biskuit dan Mie Instan Produsen (Arobim), mengatakan mi instan tidak dianggap camilan lagi oleh rumah tangga Indonesia, tetapi sekarang digunakan sebagai lauk. Selain itu, industri mi instan dari Indonesia yang inovatif - dengan rasa baru dan menarik yang dirilis setiap tahun - dan  Suratmo mengharapkan  ini akan memberikan kontribusi meningkatnya konsumsi mi instan di Indonesia.

Arobim memperkirakan 15 miliar bungkus mi instan  akan dijual pada 2016, didukung oleh membaiknya daya beli Indonesia di tengah percepatan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan PDB Q1-2016 Indonesia mencapai 4,92%  (y / y), lebih tinggi dari 4,73%  (y / y) yang tercatat pada Q1-2015.

Oleh karena itu, produsen mi instan di Indonesia sudah mulai terlibat dalam kampanye iklan yang agresif.

Selain itu, pada awal Juni, bulan puasa  (Ramadhan) akan mulai (diikuti oleh perayaan Idul Fitri). Periode ini selalu memicu konsumsi yang lebih tinggi dan konsumsi mi instan diperkirakan akan meningkat 10% - 15%  (dari kondisi normal).

Selama dua bulan terakhir produsen mi instan bangsa telah mendorong saham mereka dalam rangka untuk mencegah kekurangan pasokan selama perayaan Islam.

Global yang Instan Konsumsi Mi:

Negara

2011

2012

2013

2014

2015

China/Hongkong

42,5

44,0

46,2

44,4

40,4

Indonesia

14,5

14,8

14,9

13,4

13,2

Jepang

5,5

5,4

5,5

5,5

5,5

Vietnam

4,9

5,1

5,2

5,0

4,8

AS

4,3

4,3

4,4

4,3

4,2

(dalam miliar bungkus)
Sumber: World Instant Noodle Association (WINA)

Produsen mi instan atas Indonesia adalah Indofood Sukses Makmur, Wings Group (Mie Sedeap), Nurani Makanan Holding, ABC President Indonesia (Top Rame), Jakarama Tama, dan Grup Medco. Ada juga PT Olagafood Industri Makanan dan Minuman (Alhami).

Indofood Sukses Makmur adalah perusahaan yang mengontrol pasar dengan merek yang kuat Indomie, pelanggan setia, dan posisi pasar yang dominan. Oleh karena itu, Indofood juga dalam posisi untuk menentukan harga dari paket mi instan (kenaikan harga tidak menghasilkan penurunan yang signifikan dari pelanggan untuk Indofood).

Pangsa Pasar Komposisi Instan di Indonesia Noodles pasar (%):

Perusahaan

2011

2012

2013

2014

Indofood Sukses Makmur

71,8

71,8

71,8

72,0

Wings Group

14,6

14,6

14,8

14,9

Nurani Makanan Memegang

2,7

2,7

2,7

2,6

Presiden ABC Indonesia

1,9

1,9

1,8

1,8

Jakarama Tama

2,4

3,0

2,9

2,9

Medco Group

1,2

1,2

1,2

1,1

Nissin Foods Holdings Co Ltd

1,1

1,1

1,0

1,0

Delifood Sentosa Corp

0,7

0,6

0,6

0,6

Sumber: JP Morgan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper