Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

STIMULAN RUMAH SWADAYA DIGELONTORKAN: Rumah Tak Layak Huni Berkurang 890.000 Unit

Pemerintah mengurangi rumah tak layak huni sebanyak 890.000 unit sehingga kini total rumah jenis itu mencapai 2,51 juta unit dari sebelumnya 3,4 juta unit

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah mengurangi rumah tak layak huni sebanyak 890.000 unit sehingga kini total rumah jenis itu mencapai 2,51 juta unit dari sebelumnya 3,4 juta unit.

Direktur Perencanaan Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dedy Permadi menuturkan data BPS pada 2013 lalu menyatakan rumah tak layak huni mencapai 3,4 juta unit. Dengan adanya pengurangan rumah jenis itu dalam 2 tahun  terakhir sebanyak 890.000 unit, maka kini rumah tak layak huni berkurang menjadi 2,51 juta unit.

"Konsentrasi kami adalah mengurangi defisit perumahan baik secara kepemilikan maupun kepenghunian, serta peningkatan kualitas rumah agar jumlah rumah rumah tidak layak huni terus berkurang," kata Dedy dalam keterangannya yang dikutip Bisnis.com, Jumat (29/4/2016).

Kementerian PUPR selama ini melaksanakan program untuk menyelesaikan rumah tak layak huni melalui Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Bantuan itu berupa peningkatan kualitas dengan nilai hingga Rp15 juta dan pembangunan baru hingga Rp30 juta.

RPJMN bidang perumahan mencatat soal target kualitas  dan kuantitas. Target kuantitas yaitu pembangunan 550.000 unit satuan rumah susun, 50.000 unit rumah khusus, 900.000 unit rumah umum dan 2,2 juta unit rumah swadaya. Sedangkan untuk kualitas adalah peningkatan peranan pemerintah daerah dan badan usaha bidang perumahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper