Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Digitalisasi Bisa Jadi Solusi Redam Tekanan Harga Minyak

Rendahnya harga minyak dunia dalam setahun belakangan memberikan tekanan bagi industri hulu minyak dan gas bumi (migas) di seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Pemanfaatan teknologi digital dinilai bisa menjadi solusi alternatif untuk meredam tekanan finansial.

Bisnis.com, JAKARTA – Rendahnya harga minyak dunia dalam setahun belakangan memberikan tekanan bagi industri hulu minyak dan gas bumi (migas) di seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Pemanfaatan teknologi digital dinilai bisa menjadi solusi alternatif untuk meredam tekanan finansial.
 
Accenture, perusahaan global yang bergerak di bidang konsultasi manajemen baru saja merilis riset terbaru yang bertajuk 2016 Upstream Oil and Gas Digital and Technology Trends Survey.
 
Dalam riset tersebut menunjukkan pengurangan biaya disinyalir sebagai tantangan bisnis utama yang dapat diatasi oleh digital  yang tercermin dari 72% responden.

Sementara, sebanyak 91% responden mengatakan mereka sudah merasakan keuntungan dari pemanfaatan digital. Adapun 53% dari para profesional yang terlibat dalam survei mengatakan keuntungan tersebut bernilai tinggi dan signifikan.
 
Setelah harga minyak jatuh ke angka terendah yang pernah tercatat selama beberapa dekade belakangan ini, perusahaan minyak dan gas hulu terus mencari cara terbaik untuk mengendalikan perusahaan secara efisien untuk menghadapi masa-masa bergejolak yang ditandai oleh harga minyak yang rendah dan tidak stabil.
 
Pemanfaatan teknologi digital memungkinkan perusahaan untuk memotong biaya dan juga merancang kembali bisnis mereka agar tetap berkembang di tengah dinamika pasar yang fluktuatif. Namun demikian, adanya keterbatasan waktu dan modal menghambat tindakan penanganan yang cepat, mengingat harga minyak yang masih mengalami penurunan.
 
Sebagian besar perusahaan minyak telah melakukan pemotongan biaya yang drastis dan mengorbankan peluang berbagai proyek besar. Sekalipun langkah tersebut telah dilakukan, perusahaan masih menghadapi tantangan besar dalam mengelola bisnis mereka, dengan banyaknya keterbatasan dalam struktur organisasi mereka saat ini yang dibebani oleh teknologi ketinggalan jaman dan cara bekerja tradisional.
 
Perusahaan-perusahaan hulu sekarang menyadari bahwa cara penghematan biaya yang tradisional bukanlah cara yang efektif, dan pada umumnya mereka menyadari bahwa penghematan biaya tidak dapat menjamin pertumbuhan di masa yang akan datang.
 
Neneng Goenadi, Country Managing Director, Accenture Indonesia, mengatakan “Temuan survei tersebut menunjukkan perkembangan yang sangat menarik di kawasan ASEAN di mana industri minyak dan gas menggunakan teknologi digital untuk membantu mereka meraih keuntungan yang kompetitif dan memberikan efisiensi biaya dalam menghadapi tantangan ekonomi dan industri saat ini,” ujarnya Jumat (29/4/2016).
 
Dia menambahkan kemampuan pengambilan keputusan lebih baik yang diperoleh dari investasi tersebut juga membantu perusahaan untuk mempersiapkan diri terhadap pertumbuhan di masa depan.
 
Selain itu, upaya ini juga bisa membuat perusahaan berkinerja tinggi dengan mengidentifikasi area bisnis dan sumber pendapatan baru serta memberikan pengalaman yang belum dirasakan sebelumnya oleh pelanggan.
 
Survei yang disponsori oleh Accenture dan Microsoft ini dilaksanakan oleh PennEnergy Research dalam kemitraan dengan Oil & Gas Journal tersebut melibatkan para profesional di bidang minyak dan gas di seluruh dunia, termasuk insinyur, ahli geologi serta manajemen eksekutif dan tingkat menengah.
 
Efisiensi biaya paling efektif yang dilakukan oleh perusahaan terjadi pada divisi teknologi Informasi. Model komputasi awan "as-a-service" telah mengurangi biaya infrastruktur TI, misalnya pekerjaan lapangan dapat dilakukan secara mobile sehingga memangkas biaya operasional dan sekaligus meningkatkan produktivitas pekerja.
 
Langkah ini juga membantu aset-aset lapangan, di mana teknologi dan sistem analitik IoT (Internet of Things) telah membantu mengoptimalkan aset perusahaan dan mengurangi biaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper