Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KA Cepat Bandung-Jakarta: Survei Tanah Tuntas Bulan Depan

Kementerian Badan Usaha Milik Negara menyatakan survei struktur tanah jalur kereta api cepat Bandung-Jakarta ditargetkan tuntas pada bulan depan.
Petugas kepolisian menjaga lokasi 'groundbreaking' pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Cikalong Wetan, Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (21/1). Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sepanjang 142 km tersebut bertujuan untuk mendorong pertumbuhan perekonomian, khususnya daerah Jakarta dan Bandung ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Petugas kepolisian menjaga lokasi 'groundbreaking' pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Cikalong Wetan, Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (21/1). Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sepanjang 142 km tersebut bertujuan untuk mendorong pertumbuhan perekonomian, khususnya daerah Jakarta dan Bandung ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara menyatakan survei struktur tanah jalur kereta api cepat Bandung-Jakarta ditargetkan tuntas pada bulan depan.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan  semua proses survei struktur tanah harus segera diselesaikan.

"Nah yang terakhhir memang Halim ini. Kita harapkan bulan ini, pertengahan mei ini semua soil test selesai, dimasukkan ke Perhubungan," katanya, di Kompleks Istana Negara, Kamis (28/4/2016).

Belakangan, sejumlah pekerja warga negara asing asal China diamankan oleh Ditjen Keimigrasian terkait survei struktur tanah (soil test) di kawasan Halim.

Rini menjelaskan aktivitas dilokasi tersebut memang upaya melakukan soil test. Dia mengungkapkan saat ini sedang ada pembicaraan dengan TNI Angkatan Udara.

Menurutnya, pekerja survei melakukan soil test di Halim, tetapi bukan yang bandara melainkan di seberang.

"Nah itu ada dua area, yang satu memang dipakai oleh AU, yang satu warga. Tapi warga itu sebenarnya area AU. Jadi timnya yang soil tes pikir ini tempat warga ga usah dapat izin karena itu bagian dari warga. Itu kesalahannya," paparnya.

Dia menambahkan yang paling utama, semua pembangunan itu harus pelan-pelan ada rancangan teknik terinci (detail engineering design/DED).

"DED yang sudah komplit itu ada di Walini waktu Bapak Presiden groundbreaking itu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper