Joko Pramono, Direktur Operasional Bukit Asam, mengatakan, pengiriman batu bara untuk Filipina mengalami kemunduran seiring perkembangan instalasi pembangkit listrik milik klien yang tertunda hingga Agustus 2016.
Walhasil, hingga bulan tersebut, Bukit Asam akan mengapalkan batu bara untuk klien perseroan di Hong Kong. "Volumenya tidak signifikan, di bawah 500.000 ton," ujarnya, Senin (25/4/2016).
Selain Hong Kong, Bukit Asam juga berniat lebih gencar memasarkan produksi batu bara ke Pakistan, Bangladesh, dan Myanmar tahun ini. Hingga tahun lalu, Taiwan, Jepang, dan Malaysia menjadi tiga negara utama tujuan ekspor dengan porsi masing-masing mencapai 22%, 9%, dan 7%.
Adapun hingga kuartal I/2016 porsi penjualan ekspor mencapai 44% sedangkan sisanya porsi pasar domestik. Dengan kata lain, perluasan negara tujuan ekspor juga dinilai akan menjadi mendiversifikasi pembeli-pembeli batu bara di pasar ekspor.
Secara umum, tahun ini, Bukit Asam menargetkan penjualan batu bara sebanyak 29,17 juta ton atau naik 51%. Hingga kuartal I/2016, penjualan Bukit Asam mencapai 5,23 juta ton atau naik 14% dibandingkan dengan realisasi sepanjang tahun lalu sebanyak 4,57 juta ton
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel