Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tol Cisumdawu: PUPR Ajukan Tambahan Dana Rp365 Miliar

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan mengajukan anggaran Rp365 miliar guna membayar uang muka pengerjaan konstruksi dan pembebasan lahan Tol Cileunyi -- Sumedang -- Dawuan (Cisumdawu).
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, BANDUNG - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan mengajukan anggaran Rp365 miliar guna membayar uang muka pengerjaan konstruksi dan pembebasan lahan Tol Cileunyi -- Sumedang -- Dawuan (Cisumdawu).

Kepala Satker Jalan Tol Cisumdawu Rida Nurfaida mengatakan pengajuan anggaran ini dilakukan karena ada sejumlah pekerjaan di lapangan yang menunggu uang muka agar kembali berlanjut.

Selain itu masih ada kebutuhan pembebasan lahan lanjutan untuk seksi I.

“Kami ajukan di APBN Perubahan, kita berharap bisa mendapat Rp365 miliar,” katanya di Bandung, Selasa (12/4/2016).

Dia mengaku pembayaran pengerjaan fisik dan pembebasan lahan mendesak mengingat Presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan agar Tol Cisumdawu bisa rampung pada 2018 mendatang.

Menurutnya di APBN 2016 murni proyek ini memiliki keterbatasan dana karena itu tambahan di APBN Perubahan diharapkan menjadi prioritas.

Dana sebesar ini menurut Rida akan digunakan untuk membayar uang muka pengerjaan konstruksi di Seksi II fase II Rancakalong-Sumedang dan pembebasan lahan.

Saat ini meski uang muka belum turun pekerjaan fisik tetap berjalan. “Terutama untuk [pemadatan] tanah di seksi II bisa dikebut April ini,” ujarnya.

Meski dikejar target 2018, Rida mengaku persoalan di Cisumdawu terbentur pengadaan lahan.

Namun ketika lahan sudah siap, berikutnya ada persoalan administrasi dari pusat terkait pembiayaan yang terbatas.

Dia menghitung untuk seksi I Cileunyi-Rancakalong saja kebutuhan lahan mencapai Rp920 miliar. “Tapi kita hanya butuh 40 persen dari nilai itu," katanya.

Pelaksanaan konstruksi saat ini berada di seksi II yang terdiri atas dua fase. Fase pertama sepanjang 6,35 kilometer sampai Maret 2016 telah mencapai progres fisik sebesar 82,03% dan progres lahan 93,31%.

Sementara fase II sepanjang 10,7 kilometer, sampai dengan Maret 2016, sedang dalam tahap persiapan pembangunan dengan progres lahan sebesar 80,12%.

Menurutnya pengerjaan tanah cukup terhambat akibat musim hujan ini.

"Kalau tanah memang sempat belum optimal, karena intensitas hujan. Harapannya di April ini jarang hujannya, sehingga pengerjaan tanah sisanya mulai dikerjakan. Masih banyak pekerjaan tanahnya, semoga bisa dikebut," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper