Bisnis.com, SEMARANG - Dewan Kesehatan Rakyat Kabupaten Magelang mendesak pemerintah daerah untuk segera merealisasikan pembangunan rumah sakit baru yang lebih memadai.
Ketua Dewan Kesehatan Rakyat Kabupaten Magelang Suprih Prasetyo mengatakan kondisi rumah sakit yang ada saat ini sudah tidak memadai, khususnya terkait daya tampung pasien. Hal itu mengakibatkan banyak pasien yang harus antre untuk mendapatkan pelayanan rawat inap.
"Selain pembangunan rumah sakit baru, dibutuhkan juga penambahan tenaga medis serta bangsal, sehingga mampu melayani masyarakat Kabupaten Magelang yang jumlahnya sudah mencapai 1,2 juta jiwa," paparnya seperti dikutip dari laman resmi, Senin (11/4/2016).
Selain tidak mampu menampung pasien, Suprih menilai rumah sakit yang ada saat ini berada di daerah rawan bencana. Oleh karena itu, dia mendorong agar pemda bisa segera merealisasikan rencana pembangunan rumah sakit baru di eks pasar hewan Blondo.
"Letak kawasan tersebut sangat strategis, karena berada di pinggir jalan raya serta letaknya di poros Kabupaten Magelang. Ini membuat rumah sakit menjadi mudah dijangkau dari berbagai wilayah kecamatan. Kami harap bisa segera direalisasikan," ujarnya.
Bupati Magelang Zaenal Arifin mengatakan pihaknya berkomitmen melaksanakan amanat undang-undang untuk mengalokasikan dana dari APBD untuk kesehatan minimal 10%. Dan untuk tahun ini, lanjutnya, pemda telah mengalokasikan dana kesehatan sebesar 15% dari APBD.
Dia melanjutkan dengan jumlah penduduk yang tinggi, dibutuhkan peningkatan infrasturktur yang seimbang pula. Selain meningkatkan berbagai pelayanan, Pemkab Kabupaten Magelang juga berencana meningkatkan tipe rumah sakit umum yang ada. Selain itu, dua puskesmas akan ditingkatkan menjadi tipe D, yakni yang terdapat di Salaman dan Grabag I.
"Tahun ini akan kami realisasikan untuk puskesmas di Sawangan dan Kaliangkrik dengan dana Rp3,5 miliar. Kami berupaya memberikan pelayanan di bidang kesehatan sebaik mungkin dengan berbagai upaya, guna meningkatkan kesehatan masyarakat," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
