Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APARTEMEN: Kuartal I, Proyek Sepi & Penjualan Belum Bergairah

Penjualan apartemen di wilayah DKI Jakarta pada kuartal I atau periode Januari-Maret 2016 masih belum terlalu bergairah karena banyak konsumen dinilai masih bersifat menunggu untuk membeli unit apartemen
Ilustrasi./Bisnis
Ilustrasi./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA: Penjualan apartemen di wilayah DKI Jakarta pada kuartal I atau periode Januari-Maret 2016 masih belum terlalu bergairah karena banyak konsumen dinilai masih bersifat menunggu untuk membeli unit apartemen.

"Mereka (investor pembeli unit apartemen) masih menahan untuk membeli apartemen, sehingga harga yang ditawarkan pertumbuhannya juga melambat," kata Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto dalam acara paparan properti seperti dikutip Antara, Rabu (6/4/2016)..

Dia mengungkapkan bahwa periode Januari-Maret 2016 merupakan 'kuartal yang sepi',  karena hanya tiga proyek di wilayah DKI Jakarta yang diluncurkan atau diperkenalkan kepada masyarakat.

Ketiga proyek itu adalah The Residence at The St Regis Jakarta di Jalan Rasuna Said yang diperkirakan selesai tahun 2019, serta Arandra Residence di Jalan Cempaka Putih Raya dan Victoria Tower Fatmawati City Center yang keduanya diperkirakan selesai tahun 2020.

Selain itu, Ferry mengemukakan pihaknya juga merevisi proyeksi pasokan apartemen untuk tahun 2016-2019 antara lain karena melambatnya progres konstruksi, tertundanya jadwal "groundbreaking" atau pemancangan tiang utama, dan juga isu perizinan pembangunan.

"Kami memperkirakan suplai total selama 2016-2018 akan mencapai 75.083 unit, agak menurun 3,2 persen dibandingkan proyeksi sebelumnya yaitu 77.549 unit," katanya.

Berdasarkan data dari Colliers, apartemen yang tersedia di pasar saat ini sekitar 52 persen dimiliki PT Agung Podomoro Land. Sedangkan untuk proyek apartemen ke depannya, sekitar 37 persen bakal dibangun PT Agung Sedayu Group.

Ia juga mengemukakan, pada saat ini banyak pengembang yang menjadi pragamatis karena kondisi pasar properti saat ini dinilai telah melewati puncaknya sejak beberapa tahun lalu, sehingga konsumen juga masih bersifat "wait and see".

Meski terjadinya penurunan penjualan apartemen tahunlalu, lanjutnya, tetapi segmen pasar untuk menengah ke bawah menunjukkan kinerja penjualan yang baik bila dibandingkan y-o-y ("year on year"/tahun ke tahun).

Sebagaimana diwartakan, minat masyarakat untuk membeli apartemen di Kota Depok Jawa Barat akhir-akhir ini semakin tinggi karena investasi dengan membeli hunian bertingkat ini semakin menguntungkan.

Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Utama PT Megakarya Makmur Sentosa selaku pengembang properti Cinere Resort Apartemen, Torkis Nasution pada acara Groundbreaking dan launching apartemen bernuansa Bali dan Lombok di Cinere Depok, Minggu (13/3).

Torkis Nasution juga mengemukakan, Kota Depok yang pertumbuhannya sangat pesat menjadi incaran para pembeli apartemen sebagai tempat tinggal ataupun sebagai investasi masa depan.

Di lain daerah, menjamurnya apartemen di Kota Semarang, Jawa Tengah, belakangan ini juga dinilai memacu penjualan furnitur, khususnya produk tempat tidur.

"Peningkatan permintaan untuk produk tempat tidur ini mulai terasa sejak awal tahun 2016," kata Pemilik Toko Rumah kita, Jimmy Jati Utomo, di sela-sela pembukaan pameran springbed di Mal Paragon Semarang, Rabu (9/3).

Khusus untuk permintaan tempat tidur oleh apartemen hingga saat ini memberikan kontribusi sebesar 5-10 persen dari total penjualan tempat tidur oleh Rumah Kita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper