Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Sumbagut Fokus Pasarkan Pertalite di Sumut

PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I Sumatra bagian Utara akan fokus menggenjot penjualan Pertalite pada tahun ini.
Pertalite. /Antara
Pertalite. /Antara

Bisnis.com, MEDAN--PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I Sumatra bagian Utara akan fokus menggenjot penjualan Pertalite pada tahun ini. Adapun, Pertamina menargetkan jumlah SPBU penjual Pertalite mampu mencapai 422 unit di Sumbagut.

General Manager Pertamina MOR I Romulo Hutapea mengatakan, hingga akhir tahun lalu jumlah SPBU penjual Pertalite mencapai 235 unit. Di Indonesia, pada tahun ini Pertamina menargetkan total mencapai 2.976 unit dan per Maret 2016 sudah ada 2.702 unit.

"Hingga saat ini di Sumbagut sudah mencapai lebih dari 300 SPBU yang menjual Pertalite. Di Sumut saja lebih dari 100 SPBU. Kami ingin gencar memasarkan Pertalite, termasuk menambah jumlah SPBU karena memang paling menguntungkan. Harga dekat ke Premium, sementara kualitas dekat ke Pertamax," papar Romulo di sela-sela pertemuan dengan Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Sumbagut, Rabu (6/4).
 
Lebih lanjut dia menjelaskan, ke depan prospek penjualan Pertalite akan semakin baik. Hal ini terlihat dari jumlah konsumsinya yang terus meningkat sejak pertama kali diluncurkan di Medan pada September 2015.
 
Romulo merinci, saat ini konsumsi Pertalite di Sumut telah mencapai rerata 300 KL per hari. Penjualan per SPBU yakni rata-rata 1,14 KL per hari. Jumlah konsumsi per SPBU per hari tersebut, jelas Romulo memang berada di bawah Palembang 1,46 KL,dan  Jawa 2,02 KL.
 
"Memang rata-rata penjualan per SPBU masih kecil, karena SPBU yang menjual semakin banyak. Kami juga sadar kami belum maksimal memasarkan Pertalite. Tapi dengan fokus pada tahun ini ke sana, maka kami optimistis konsumsinya akan meningkat terus. Paling tidak kami targetkan penjualan per SPBU tahun ini mencapai 2,25 KL per hari. Masyarakat sudah mulai beralih dari Premium," tambah Romulo.
 
Ke depan, lanjutnya, Pertamina MOR I juga mendorong pengusaha SPBU untuk tak hanya fokus pada penjualan BBM tapi juga produk lain seperti LPG.
 
Romulo juga mengatakan, pihaknya akan memperkuat pemasaran pada tahun ini. Jika sebelumnya pemasaran hanya sebagai penarik pendapatan, maka mulai tahun lalu juga sebagai penarik keuntungan.
 
"Sebelum 2015, pemasaran hanya sebagai penjaga cashflow yakni 80%-90%. Profit yang bisa Pertamina dapatkan dari pemasaran juga hanya 10%-20%. Sejak tahun lalu, dan fokus pada tahun ini, kami akan menggenjot pemasaran sehingga mampu memberikan profit 60%-70%. Pengusaha SPBU berkontribusi besar disini. Kami meminta agar menggenjot penjualan BBM nonsubsidi."
 
Keinginan tersebut juga didukung oleh Ketua Hiswana Migas Sumbagut Raja Sirait. Dia mengatakan marjin keuntungan dari penjualan Pertalite dan seri Pertamax memang jauh lebih besar dibandingkan dengan Premium. Kendati demikian, masih banyak pengusaha yang ragu dengan potensi penjualannya.
 
"Konsumen belum terlalu mengerti. Ini yang banyak pengusaha khawatirkan. Belum lagi, untuk menjual Pertalite, pengusaha membutuhkan investasi tambahan untuk tangki dan dispenser," pungkas Raja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper