Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SUSI PUDJIASTUTI: Saat Ini Hanya Indonesia yang Punya Ikan

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan saat ini sumber daya perikanan yang masih banyak di lautan dunia kebanyakan ada di kawasan perairan Indonesia sehingga perlu dijaga keberlanjutannya.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti/Antara
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan saat ini sumber daya perikanan yang masih banyak di lautan dunia kebanyakan ada di kawasan perairan Indonesia sehingga perlu dijaga keberlanjutannya.

"Potensi perikanan kita luar biasa, karena sekarang yang punya ikan hanya Indonesia," kata Menteri Susi saat memberikan sambutan dalam acara Forum Bisnis dan Investasi Perikanan di KKP, Jakarta, Rabu (30/3/2016).

Menurut Susi, pihaknya mengajak masyarakat untuk menjaga sumber daya perikanan karena masyarakat Indonesia hanya memiliki lautan sedangkan sektor lainnya seperti pertambangan, banyak warga biasa yang tidak memiliki akses ke kawasan tambang.

Selain perikanan tangkap, Menteri Kelautan dan Perikanan juga mengingatkan bahwa potensi budidaya perikanan juga luar biasa besar yaitu sekitar 5 juta hektare yang perlu diberdayakan secara optimal.

Susi menyebutkan bahwa sejumlah kawasan yang telah memberdayakan budidaya perikanan secara optimal di lautan luas antara lain di Norwegia dan Skotlandia. "Berkelanjutan harus menjadi inti, karena tanpa manajemen perikanan yang berkelanjutan, maka ikan juga akan habis," katanya.

Dia juga meyakini pihak perbankan dalam negeri dapat turut berkontribusi dalam mengembangkan perikanan Indonesia yang berkelanjutan dengan menerapkan persyaratan keberlanjutan bagi pengusaha perikanan yang ingin mendapatkan kredit dari bank itu.

Dengan demikian, menurut Menteri Susi, maka pihak perbankan nasional jangan asal dalam memberikan uang begitu saja, tetapi menyalurkannya kepada pengusaha yang sadar akan kelestarian lingkungannya.

"Kalau pengusaha hanya melihat keuntungan hari ini saja, berarti mereka tidak bertanggung jawab karena mereka hanya mengandalkan keuntungan semata," katanya.

Ia juga mengingatkan bahwa bila bisnis kelautan dan perikanan tidak berkelanjutan, maka kesejahteraan bagi seluruh pemangku kepentingan sektor kelautan dan perikanan juga tidak akan pernah bisa dicapai.

Sementara itu, Direktur Jenderal Budidaya Perikanan KKP Slamet Soebjakto mengatakan, pihaknya juga bakal mengadakan ajang Indoaqua-Asia Pacific Aquaculture di Surabaya, 26 April mendatang.

Sedangkan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Perikanan KKP Nilanto Perbowo mengatakan acara forum bisnis dan investasi tersebut dalam rangka meningkatkan kerja sama bisnis dan investasi baik di hulu maupun hilir sektor kelautan dan perikanan.

Dalam acara tersebut digelar MoU (Nota Kesepahaman) antara lain PT Alam Jaya dengan Inkubator Mina Bisnis "Albacore" Ternate, PT Selayar Indo Perkasa dengan Kabupaten Pulau Buru, PT Ocean Fresh dengan Kabupaten Sumbawa, serta Koperasi Mina Rizki Abadi (Komira) dengan Kabupaten Banggai Laut.

Selain itu, terdapat pula penyerahan kredit sektor kelautan dan perikanan kepada sejumlah pengusaha perikanan, serta penandatanganan perjanjian kerja sama Perum Perikanan Indonesia dengan kelompok Koordinator Pokdakan Rumput Laut di Simeulue, dan PT Pesona Laut Nusantara dengan kelompok pembudidaya rumput laut di Rote Ndao.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper