Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dongkrak Potensi Pertanian di NTB, Kemendes Berikan Bantuan Rp7 Miliar

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) memberikan bantuan stimulan kepada pemerintah Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Petani di kebun jagung. /Bisnis.com
Petani di kebun jagung. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) memberikan bantuan stimulan kepada pemerintah Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dana tersebut diberikan untuk mengentaskan salah satu daerah tertinggal di NTB itu melalui peningkatan produktivas pertanian yang menjadi salah satu potensi di daerah tersebut.

"Nilai bantuan ini memang tidak begitu besar, karena sifatnya sebagai stimulan. Agar masyarakat termotivasi untuk mengembangkan potensi daerah, untuk keluar dari kata tertinggal," ujar Singgih Wiranto, Dirjen Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT).

Menurut Singgih, NTB memiliki 8 kabupaten yang masih tertinggal. Memberikan perhatian pada potensi ekonomi lokal, diharapkan mampu mengangkat daerah tersebut dari kata tertinggal.

"Potensi ekonomi di setiap daerah beda-beda. Misalnya di NTB ini, kita dorong untuk membudidayakan pertanian jagung. Kita berikan stimulan untuk mengembangkan ini. Mulai dari bibit unggul, pupuk,  alat bantu pemikul, alat pengering dan sebagainya," ungkapnya.

Terkait hal tersebut, saat panen raya jagung di Desa Buwun Mas Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat, Senin (28/3/2016), Kemendes PDTT kembali memberikan bantuan kepada NTB khususnya Kabupaten Lombok Barat sebesar Rp 7 Miliar. Sebelumnya, Lombok Barat juga telah mendapatkan bantuan dana stimulan sebesar Rp 5,7 Miliar.

Hasil panen jagung tersebut, adalah hasil dari dana stimulan kepada Lombok Barat di Tahun 2015. Dana tersebut digulirkan dalam rangka peningkatan komoditas tanaman pangan, berupa bibit jagung dan pupuk.

"Pengembangan ekonomi daerah bisa melalui sektor apa saja. Kalau di Lombok Barat ini fokusnya melalui pertanian, salah satunya jagung ini. Ini bisa dicontoh, karena hasil stimulan yang kita berikan sangat bagus," ujarnya.

Diakui Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid, sebagian besar desa di Kabupaten Lombok Barat masih dalam kategori desa tertinggal. Tingkat kemiskinan pun masih sangat tinggi, yakni 17,11% atau setara dengan 11.138 jiwa.

"Kami akan terus berusaha mengurangi tingkat kemiskinan ini. Tajun 2016 kami targetkan kurangi 2% dari angka kemiskinan ini. Kami optimis bisa, tapi salah satu syaratnya mudah-mudahanan Kemendesa bisa berikan stimulus yang lebih besar,  agar target bisa tercapai," ujarnya.

Menurutnya, jumlah pengangguran di Lombok Barat sebenarnya tergolong minom, yakni berkisar 5 persen. Meski demikian, upah yang diterima oleh pekerja di Kabupaten Lombok masih sangat kecil, sehingga angka kemiskinan pun masih tinggi. "Yang nganggur sebenarnya kurang dari 5%. Meskipun demikian, tingkat kemiskinan masih tinggi," ujarnya.

Kemiskinan di Lombok Barat, lanjutnya, 70 persen disumbangkan oleh petani. Mayoritas petani kerap tidak bisa memberikan nilai tambah terhadap produk pertanian, sehingga nilai dari hasil pertanian cenderung kecil.

"Misalkan yang bekerja di sektor perkebunan nangka, pada waktu musim durian, nangka ini dibuang karena tidak laku. Padahal, jika anngka ini bisa diolah, yang bisa.memberikan nilai tambah untuk petani," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper