Bisnis.com, HAINAN - Pangsa pasar yang luas dan sumber daya yang mumpuni menjadi modal utama pemerintah untuk meningkatkan nilai komitmen investasi asing dari China sebesar 32% pada 2016 menjadi US$30 miliar.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menargetkan komitmen investasi asing dari China bisa naik hingga 32,7% dari semula US$22,6 miliar pada 2015 menjadi US$30 miliar tahun ini.
Otoritas investasi langsung itu bahkan ambisisus melipatgandakan target izin prinsip investasi tahun selanjutnya menjadi US$60 miliar pada 2017.
“Komitmen investasi sampai Februari 2016 sekitar 10% sudah izin prinsip. Target tahun ini US$30 miliar, tahun depan bisa US$60 miliar,”sebutnya di sela kunjungan kerja mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla di Sanya, Hainan China, Rabu(23/3/2016).
Wakil Presiden Jusuf Kalla memaparkan negara-negara industri di Asia Timur seperti China, Jepang, dan Korea Selatan sedang membutuhkan lokasi investasi langsung dengan pasar yang lebih luas, dan sumber daya yang melimpah. Tak hanya itu, negara utama manufaktur juga mengincar basis produksi dengan biaya yang lebih murah dibandingkan negaranya.
“Kita memenuhi syarat-syarat sebagai negara tujuan investasi, yakni pasar yang luas hingga masuk ke Asean, dan industri yang lebih efisien karena banyak resources dan tenaga kerja,”sebutnya.
Demi merealisasikan peningkatan investasi asing, tegasnya, pemerintah hanya butuh melakukan efisiensi biaya industri dan memastikan seluruh aturan pendukung investasi berjalan dengan baik. Hal terpenting, pemerintah juga terus berupaya membangun infrastruktur dasar pendukung industri.
“Strateginya memastikan aturan dibuat lebih sederhana dan benar-benar berjalan. Misalnya izin awal hanya tiga jam,”sebutnya.
Selama ini, Kalla mengakui masih terdapat kendala sinkronisasi perizinan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, terutama terkait pengadaan lahan. Tak hanya investor swasta, bahkan pihak pemerintah pun mengalami kesulitan dalam melakukan pembangunan karena persoalan pembebasan lahan. Solusinya, pemerintah berkomitmen terus melakukan perbaikan regulasi.
Adapun, total nilai investasi China ke seluruh negara tujuan di dunia sepanjang 2010-2015 tercatat US$219,9 miliar. Jumlah itu di luar sektor keuangan dan hulu Migas. Dari nilai tersebut, porsi investasi China yang masuk ke Indonesia tercatat 11%. Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara tujuan investasi terbesar dari China setelah Amerika Serikat.
Pemerintah Incar Peningkatan Komitmen Investasi China Capai US$30 Miliar Tahun Ini
Pangsa pasar yang luas dan sumber daya yang mumpuni menjadi modal utama pemerintah untuk meningkatkan nilai komitmen investasi asing dari China sebesar 32% pada 2016 menjadi US$30 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Lavinda
Editor : Gita Arwana Cakti
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
7 jam yang lalu
Bos Eramet Buka-bukaan Soal RI Batasi Pasokan Nikel
12 jam yang lalu