Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasokan ke Cold Storage Kurang, Kapal Nelayan Maluku Ditambah

Pemerintah bakal memperbanyak kapal untuk nelayan, khususnya di wilayah Maluku, untuk menjamin pasokan ke fasilitas pendingin (cold storage) dan pengolahan ikan beku.
Kapal nelayan mencari hasil laut menjelang pagi/Antara
Kapal nelayan mencari hasil laut menjelang pagi/Antara

Bisnis.com, AMBON - Pemerintah bakal memperbanyak kapal untuk nelayan, khususnya di wilayah Maluku, untuk menjamin pasokan ke fasilitas pendingin (cold storage) dan pengolahan ikan beku.

Pasalnya, pelaku industri di wilayah Maluku mengeluhkan minimnya pasokan ikan yang tak berimbang dengan menjamurnya bisnis cold storage. Salah satu penyebab menurunnya pasokan ikan ke fasilitas tersebut akibat moratorium kapal.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan produksi dari cold storage bahkan menurun dan hanya menyisakan produksi 30%.

"Nelayannya harus lebih banyak kapalnya. Kita ada rencana siapkan 1.000 kapal. Akhir tahun selesai saya harap selesai," katanya seusai meninjau salah satu fasilitas cold storage di Pelabuhan Perikanan Ambon pada Rabu (16/3/2016).

Sementata itu, Gubernur Maluku Said Assagaff mengatakan pihaknya setiap tahun ada program pemberdayaan ke nelayan. Dia berharap dengan adanya kunjungan Wakil Presiden Jusuf Kalla, perhatian untuk peningkatan produksi dari fasilitas pengolahan ikan akan lebih baik lagi.

"Tahun depan kami mau tambah produksi 200.000 ton. Kami butuh 8.000 armada kapal kecil dan 1.000 keramba," katanya.

Dia yakini melalui penguatan di sektor perikanan, kemiskinan di Maluku bisa ditekan, sehingga bisa mendorong kesejahteraan masyarakat.

Di sisi lain, Made Malih Hartadana, salah seorang pelaku usaha cold storage di Maluku, mengungkapkan pihaknya saat ini melakukan ekspor hasil olahan ikan berupa ikan beku ke Vietnam untuk diteruskan ke Amerika Serikat, karena negara itu memiliki keistimewaan.

"Jepang sudah tidak lagi, karena bahan baku kurang. Alat tangkap tidak ada. Kita kerja sama dengan nelayan pesisir, nelayan tradisional," katanya.

Selain itu, pasokan tampak minim juga disebabkan bertambahnya pelaku bisnis cold storage yang kini ada lima perusahaan di Maluku. Padahal, pada 2011 hanya dua perusahaan cold storage. Oleh karena itu, dia berharap jumlah nelayan dan armada bisa ditambah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper