Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indika Energy (INDY) Tuntaskan Proyek PLTU Senilai Rp27,3 Triliun

Emiten tambang batu bara PT Indika Energy Tbk. (INDY) menuntaskan proses keuangan pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Cirebon Unit II berkapasitas 1.000 Megawatt dengan investasi Rp27,3 triliun.
PLTU Cirebon. /Bisnis.com
PLTU Cirebon. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten tambang batu bara PT Indika Energy Tbk. (INDY)  menuntaskan proses keuangan pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Cirebon Unit II berkapasitas 1.000 Megawatt dengan investasi Rp27,3 triliun.

Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk. Wishnu Wardhana mengatakan perseroan bakal berpartisipasi untuk membangun megaproyek 35.000 MW dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Cirebon Unit II berkapasitas 1.000 MW.

"Ekspansi PLTU Cirebon Unit II menggunakan teknologi ulta super critical. Investasi sebesar US$2,1 miliar," katanya kepada Bisnis.com, Kamis (10/3/2016).

Investasi senilai US$2,1 miliar setara dengan Rp27,3  triliun (kurs Rp13.000 per dolar AS), tersebut akan didanai oleh konsorsium investor Jepang, Korea Selatan, dan bank multinasional. Mereka adalah Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Export-Import Bank of Korea, dan NEXI Investment Insurance and Comercial Bank.

Emiten berkode saham INDY tersebut tergabung dalam konsorsium PT Cirebon Energi Prasarana yang bakal menggarap pembangkit listrik mandiri (independent power producer/IPP). Indika membentuk usaha patungan bersama Marubeni Corporation (35%), Samtan Co. Ltd. (20%), Korea Midland Power Co. Ltd. (10%), dan Chubu Electric Power Co. Inc. (10%).

Konsorsium itu memang telah menandatangani perjanjian jual beli tenaga listrik (power purchase agreement/PPA) dengan PLN. IPP tersebut diklaim menjadi proyek skala besar pertama sebagai bagian dari megaproyek 35.000 MW.

Perusahaan milik keluarga Sudwikatmono itu telah memiliki PLTU Cirebon Unit I dengan kapasitas 660 MW. Pembangunan proyek PLTU Cirebon Unit II tersebut sebagai ekspansi yang akan berlokasi di Desa Kanci, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat dengan target beroperasi pada 2020.

"Sekarang sudah sampai tahap financial closing dan 2020 beroperasi," tuturnya.

Sejumlah emiten tambang merangsek masuk ke bisnis kelistrikan dengan membidik megaproyek 35.000 Megawatt yang dicanangkan pemerintah dengan nilai investasi triliunan rupiah.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, tidak kurang dari sepuluh emiten tambang merangsek proyek power plant. Masing-masing emiten bahkan ada yang telah meyiapkan dana hingga miliaran dolar Amerika Serikat untuk pembangunan proyek selama lima tahun itu.

Pemerintah Indonesia pada 4 Mei 2015 lalu berambisi untuk membangun pengadaan listrik sebesar 35.000 MW demi kebutuhan dalam 5 tahun mendatang. Dari program tersebut, sebesar 10.000 MW atau 35 proyek bakal dikerjakan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), dan 25.000 MW atau 74 proyek digarap oleh perusahaan swasta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sukirno
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper