Bisnis.com, JAKARTA- Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (Aprindo) memproyeksikan omzet bisnis ritel pada kuartal I/2016 sebesar 10%, naik tipis dibandingkan kuartal IV/2015 yang mencapai 9,9%.
Konsultan Ritel dan Staf Ahli Aprindo Yongky Susilo mengungkapkan pada kuartal IV/2015 kondisi perekonomian sudah membaik. Hal ini terlihat dari penurunan inflasi sebesar 4,14%, yang mendorong kenaikan volume penjualan menjadi 3,8% dari kuartal sebelumnya 2,8%.
"Jadi pada kuartal IV/2015, konsumsi masyarakat di industri ritel sudah membaik. Perbaikan kondisi ini, kemungkinan akan berlanjut pada kuartal awal tahun ini, meskipun daya beli masih melemah," ujar dia.
Menurut dia, tren pertumbuhan omzet ritel setiap awal tahun selalu terendah dibandingkan kuartal sesudahnya. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab, seperti konsumsi uang keluarga yang masih hati-hati, musim hujan, banjir, dan penyakit.
"Faktor tersebut membuat setiap kuartal I menjadi lebih challenging."
Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey mengatakan biasanya pada awal tahun konsumen masih menimbang-nimbang melihat situasi yang ada. Ditambah, sudah masuk low seaason karena tidak ada perayaan besar pada bulan-bulan tersebut.
"Karena masuk low season, konsumen cenderung hati-hati saat awal tahun sambil wait and see. Setelah kondisi dinilai sudah oke, tingkat konsumsi akan kembali ke standar."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
