Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRODUK PUPUK: 2015, Penjualan Saraswanti Group Dipatok Rp1,8 T

Produsen pupuk Saraswanti Group tahun ini menargetkan penjualan hingga 300.000 ton atau mencapai Rp1,8 triliun atau seiring dengan perluasan pabrik pupuk NPK di Medan hingga 80.000 ton/tahun.
Petani memberi pupuk sawahnya/Ilustrasi
Petani memberi pupuk sawahnya/Ilustrasi

Bisnis.com, SURABAYA - Produsen pupuk Saraswanti Group tahun ini menargetkan penjualan hingga 300.000 ton atau mencapai Rp1,8 triliun atau seiring dengan perluasan pabrik pupuk NPK di Medan hingga 80.000 ton/tahun.

Direktur Utama Saraswanti Hari Hardono mengatakan target tahun ini meningkat dibandingkan penjualan tahun lalu yang hanya 250.000 ton atau mencapai Rp1,5 triliun.

"Secara bertahap setiap tahun target akan ditingkatkan terus. Kalau bisa penjualan bisa naik sampai 100.000 ton/tahun, makanya produksinya harus digenjot," katanya, Selasa (23/2/2016).

Dia mengatakan Saraswanti pun merencanakan penjualan pupuk pada 2017 bisa mencapai 375.000 ton/tahun sejalan dengan dibangunnya pabrik baru di Sampit Kalimantan Tengah berkapasitas 100.000 ton/tahun.

"Kebutuhan pupuk NPK ini sangat tinggi, terutama pupuk non subsidi bagi perkebunan seperti kelapa sawit yang kebanyakan memang berada di Kalimantan dan Sumatra," jelasnya.

Adapun, selama ini kebutuhan pupuk NPK non subsidi di Indonesia mencapai 7,5 juta ton. Sementara Saraswanti hanya mampu menyuplai sekitar 2,5%-3% atau hanya sekitar 250.000 ton.

Dari total 250.000 ton tersebut, penjualan pupuk dikontribusi oleh wilayah Sumatra yakni 50%, disusul Kalimantan 30%, Sulawesi 10% dan Jawa 10%.

Diharapkan, lanjut Hari, Saraswanti bisa merebut pasar pupuk NPK non subsidi hingga 750.000 ton pada 2021 atau bisa meraih pangsa pasar sampai 10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper