Bisnis.com, BEKASI - Kabupaten Bekasi dinilai masih menjadi primadona tujuan calon investor menanamkan modal.
Wakil Ketua Bidang SDM dan Diklat Kadin Kabupaten Bekasi Yaya Ropandi mengatakan kendati pihaknya tidak mendapatkan tembusan informasi terkait tren investasi di Kabupaten Bekasi, minat investasi diyakini masih akan meningkat.
"Indikatornya tumbuhnya kawasan industri baru. Optimistis wilayah ini masuh menjadi tujuan primadona investasi," katanya, Kamis (11/2/2016).
Data realisasi proytek dan total penanaman modal Provinsi Jawa Barat 2014 menunjukkan, total investasi di Kabupaten Bekasi mencapai Rp31,3 triliun. Komposisi investasi tersebut berasal dari penanaman modal asing (PMA) Rp24,3 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp6,9 triliun.
Dalam laporan tersebut, di Jawa Barat secara umum terdapat lima sektor industri yang mendominasi investasi. Kelima sektor tersebut adalah industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain Rp20,4 triliun, perdagangan Rp17 triliun, industri logam, mesin dan elektronika Rp13 triliun, konstruksi Rp13,1 triliun dan listrik gas dan air mencapai Rp9,6 triliun.
Yaya menilai, minat investor menanamkan modalnya di Kabupaten Bekasi masih akan terus bertumbuh, mengingat lokasinya yang tidak terlalu jauh dengan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan adanya akses tol ring road Cibitung-Priok.
"Karena transportasi dari Kabupaten Bekasi tidak jauh dari Tanjung Priok dan nantinya ada akses tol ring road Cibitung-Priok."
Kabupaten Bekasi Masih Jadi Primadona Investor
Kabupaten Bekasi dinilai masih menjadi primadona tujuan calon investor menanamkan modal. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Muhamad Hilman
Editor : Yusuf Waluyo Jati
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
9 jam yang lalu
Bos Eramet Buka-bukaan Soal RI Batasi Pasokan Nikel
11 jam yang lalu
Sederet Saran dari Ekonom untuk Lompatan Pertumbuhan Ekonomi RI
14 jam yang lalu