Bisnis.com, JAKARTA-- PT Citra Waspphutowa memastikan konstruksi tol Depok Antasari Seksi I Antasari Sawangan sepanjang 12 km tetap akan berjalan sesuai target, pasca robuhnya tiang penyangga di titik Pier Head 40, pekan lalu.
Saat ini, kontraktor telah menyelesaikan 20% pembangunan atau sekitar 2,4 km dan tengah bersiap melakukan pengecoran empat tiang pondasi baru.
Direktur Utama PT CW Tri Agus Riyanto mengatakan, konstruksi seluruh ruas seksi I ditargetkan dapat selesai pada 2016. Menurutnya, pengerjaan ruas tol lebih bergantung pada kesiapan lahan yang saat ini telah mencapai di atas 50% secara kumulatif untuk seksi I.
Agus menuturkan, kejadian roboh tiang penyangga di titik P40 di Kelurahan Pondok Labu terjadi pada Sabtu (12/12/2015) malam. Lebatnya hujan yang terjadi pada siang hari mengakibatkan daya topang tanah penyangga yang berada di sekitar tiang menurun dan amblas.
" Ibarat orang, kemarin itu payung kita kurang lebar jadi masih basah, masih masuk angin. Kalau sekarang sudah tahu kejadian seperti itu ya pelindungnya diperlebar, ujarnya melalui sambungan telepon, Senin (14/12/2015).
Dia menegaskan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, pihaknya menolak menyebutkan biaya kerugian maupun dana yang disiapkan untuk memperbaiki kerusakan itu.
Tri menuturkan, saat ini puing reruntuhan di lokasi kejadian telah dibersihkan dan siap untuk dibangun ulang. Tim teknik juga tengah melakukan evaluasi dan merencanakan upaya antisipasi untuk mencegah kejadian serupa terjadi di masa datang.
Prosedur SMK3 [Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja] sudah dilakukan. Hanya saja memang di tempat kami kelihatannya memang semrawut karena tempatnya sedikit, ujarnya.
Seperti diketahui, tol dengan nilai investasi total mencapai Rp 3 triliun ini dikelola oleh PT Citra Washpphutowa, perusahaan patungan PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) dengan PT Wasita Karya, PT Hutama Karya, dan PT Pembangunan Perumahan. Biaya konstruksi tahap pertama diperkirakan sekitar Rp1,3 triliun, sedangkan tahap kedua sekitar Rp700 miliar.