Bisnis.com, JAKARTA-- Sejumlah infrastruktur di Alabama seperti jalan, jembatan, waduk dan perpipaan, transportasi, mendapatkan nilai C- minus secara keseluruhan dari laporan yang dirilis oleh American Society of Civil Engineers.
“Hasil laporan ini bukanlah yang kami inginkan untuk dibawa pulang oleh anak-anak kami,” ujar Joe Meads dari Sain Associates, perusahaan teknik sipil di Birmingham sekaligus direktur urusan pemerinthan untuk Alabama dari ASCE, seperti dikutip dari situ al.com, Sabtu (12/12/015).
“Ini adalah langkah pertama. Laporan ini memberikan kami petunjuk untuk mengetahui di mana kami butuh untuk memperbaiki infrastruktur di Alabama”, ujarnya.
Laporan ini memberikan peringkat yang berbeda pada 11 kategori infrastruktur berdasarkan kondisi terkini dan kapasitas, daya tahan, keuangan, pemeliharaan, keamanan publik dan inovasi. Berikut peringkat tersebut:
Penerbangan : B-
Jembatan: C-
Waduk: belum selesai
Air Minum: C+
Energi: B
Saluran Air: D+
Pelabuhan: B-
Kereta: B-
Jalan: D+
Transit: D
Limbah: C-
Waduk dinyatakan belum selesai dalam sistem penialian ini karena Alabama tidak memiliki proses inspeksi kemanan atau bahkan program inventaris.Beberapa wilayah bahkan tidak memiliki rencana aksi gawat darurat bila waduk mengalami kegagalan konstruksi.
“Apa yang kita tidak tahu tentang infrastruktur bisa jadi sama mengkhawatirkan dengan apa yang kita ketahui,” ujar Sehaila Montgomery-Mills, ketua Komite Laporan Penilaian Infrastruktur Abama
Menurut laporannya, Alabama adalah satu-satunya negara bagian yang tidak memiliki program keselamatan waduk. Artinya, hanya sekitar 2% dari waduk di negara tersebut yang mengalami proses inspeksi, termasuk hanya satu dari lima waduk yang sebelumnya diidentifikasi sebagai waduk berisiko tinggi.
Dusty Myers, presiden terpilih dari Asosiasi Keamanan Waduk mengatakan bahwa Carolina Selatan telah belajar mengenai pentingnya keamanan waduk dengan cara yang cukup keras pada Oktober ini, ketika hujan yang lebat menyebabkan lebih dari 30 waduk mengalami gagal konstruksi, yang menyebabkan banjir di rumah-rumah dan perkantoran di negara tersebut.
“Seharusnya banyak dari waduk tersebut tidak gagal, mengingat adanya program keselamatan waduk yang bisa mengidentifikasi defisiensi dari waduk tersebut dan bekerja dengan para pemiik untuk memperbaikinya,” ujar Myers.
“Sumber daya yang diinvestasikan pada program keamanan bisa menghasilkan penghematan yang signifikan dan mencegah musibah bagi penduduk Carolina Selatan. Kami tidak ingin melihat hal yang sama terjadi di Alabama,” tambahnya.