Bisnis.com, JAKARTA—Setelah memberikan jaminan atas tujuh proyek infrastruktur dengan nilai sekitar Rp65 triliun, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) masih akan memberikan jaminan pada beberapa proyek di sektor baru pada 2016.
Chief Financial Officer PT PII Armand Hermawan menyatakan sejak pertama kali didirikan pada 2009, PII telah mendapatkan akumulasi laba hingga Rp1,25 triliun. Jumlah ini ditargetkan bertambah pada tahun depan menjadi Rp1,5 triliun hingga Rp1,7 triliun.
“Tahun depan kita akan berikan jaminan lima hingga tujuh proyek. Nilai proyeknya tergantung, maksimum 10 yang bisa dijamin, nilai proyek yang wajar antara Rp15triliun hingga Rp20 triliun,” ujarnya, Jumat (4/12/2015)
Dia mengatakan pada tahun depan pihaknya akan memberikan penjaminan pada sektor baru seperti proyek Aquatic Center di Bali senilai Rp1,2 triliun, pelebaran Rumah Sakit Pirngadi Medan, serta beberapa proyek penerangan jalan dan rusunawa. Menurutnya, akumulasi total nilai proyek pada tahun depan tidak akan sebesar pada tahun ini.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hediyanto W. Husaini mengatakan jaminan yang diberikan PII membantu percepatan pembangunan infrastruktur. Dari segi pembiayaan, adanya jaminan akan membuat investor lebih mudah mencari pendanaan dari perbankan dan lembaga pembiayaan.
“Nah itu proyek-proyek yang akan dibayar oleh pemerintah, kalau ada yang default, pemerintah terutama yang default, akan lebih laku karena bank akan membiayai,” ujarnya.
Dia menilai perbankan lebih terbuka untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur yang mendapatkan jaminan. Dengan demikian, dia berharap proyek-proyek infrastruktur dengan skema KPBU akan dapat berjalan baik sesuai target.