Bisnis.com, JAKARTA—Investasi swasta sekitar Rp3,5 triliun dibutuhkan untuk membangun tiga SPAM regional yang termasuk ke dalam rencana pembangunan 19 SPAM regional hingga 2019. Ketiga SPAM yang dimaksud antara lain SPAM Jatiluhur dan Jatigede di Jawa Barat, serta Umbulan di Jawa Tmur.
Direktur Pengembangan Air Minum Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochammad Natsir mengungkapkan total kebutuhan investasi untuk pembangunan 19 SPAM hingga 2019 mencapai Rp15,73 triliun. Sebagian besar dana tersebut senilai Rp7,94 triliun bersumber dari APBN dan Rp 4,24 triliun APBD, sedangkan dana sebanyak Rp3,5 triliun diperoleh dari swasta dan dana dukungan pemerintah atau Viability Gap Fund.
“SPAM Regional tarifnya sesuai dengan kemampuan masing-masing kabupaten dan kota. Kalau feasible, swasta yang masuk,” ujarnya, Senin (30/11)
Menurutnya, proyek SPAM Jatiluhur senilai Rp1,63 triliun dinilai layak secara finansial, karena itu pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada swasta. Hingga kini, PT Air Minum Indonesia sebagai pemenang tender tengah mencari pinjaman kepada perbankan untuk memenuhi pendanaan guna mempercepat proses konstruksi.
SPAM Jatiluhur rencana memiliki kapasitas hingga 5.000 liter/detik yag bersumber dari Waduk Jatiluhur. Kebanyakan air baku tersebut akan dialirkan sebanyak 4.000 liter/detik ke Jakarta, sementara Kabupaten Bekasi mendapatkan alokasi 350 liter/detik, Kota Bekasi 300 liter/detik dan Kabupaten Karawang sebanyak 350 liter/detik.
Sementara itu, proyek SPAM Umbulan senilai Rp2,3 triliun yang saat ini masih dalam proses lelang membutuhkan investasi swasta setidaknya Rp1,12 triliun. Proyek ini telah mendapatkan mendapatkan izin prinsip dana dukungan pemerintah atau Viability Gap Fund (VGF) sekitar Rp830 miliar yang diperoleh dari Kementerian Keuangan dan telah mendapatkan jaminan pelaksanaan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (persero).
“Februari terkontrak, lalu sampai Desember untuk financial closing sehingga 2017 mulai konstruksi fisik dan diharapkan dua tahun selesai,” ujarnya.
Natsir mengemukakan Kementerian PUPR juga telah menyiapkan dana Rp300 miliar untuk membiayai pembangunan jaringan distribusi saluran pipa induk menuju saluran kabupaten/kota guna membuat proyek ini lebih layak bagi investor.
Adapun proyek SPAM Jatigede hingga saat ini masih menunggu selesainya proses penggenangan untuk dapat dibangun. Rencananya, proyek senilai Rp1,1 triliun ini akan menggunakan sumber pendanaan dari APBN, APBD Provinsi dan swasta. Investasi swasta yang dibutuhkan dalam proyek ini diperkirakan mencapai Rp193 miliar.