Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garap 8 Ruas Tol, Hutama Karya Ajukan Suntikan Modal 2016 Rp12,7 Triliun

PT Hutama Karya mengajukan penambahan Penyertaan Modal Negara hingga Rp12,7 triliun pada RAPBN-P 2016 setelah mendapat penugasan empat ruas tambahan melalui Peraturan Presiden No 117/2015 tentang perubahan atas Peraturan Presiden Nomo 100/2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol Sumatera.
Hutama Karya
Hutama Karya
Bisnis.com, JAKARTA--PT Hutama Karya mengajukan penambahan Penyertaan Modal Negara hingga Rp12,7 triliun pada RAPBN-P 2016 setelah mendapat penugasan empat ruas tambahan melalui Peraturan Presiden No 117/2015 tentang perubahan atas Peraturan Presiden Nomo 100/2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol Sumatera.
 
Sekretaris Perusahaan HK Sigit Roesanto mengungkapkan, pihaknya telah melakukan penyesuaian rencana pendanaan setelah mendapatkan penugasan baru. Sebelumnya, pihaknya berencana mengajukan Rp8 triliun pada RAPBN-P 2016.
 
Perpersnya kan baru turun beberapa minggu yang lalu, langsung kita lakukan penyesuaian. Jadi kami mau usulkan Rp12,7 triliun untuk delapan ruas prioritas, ujarnya kepada Bisnis, Kamis (26/11).
 
Dalam rancangan bisnisnya, pihaknya mengestimasikan total kebutuhan investasi untuk membangun delapan ruas pada tahun depan mencapai Rp17,23 triliun, yang terdiri dari Rp12,7 Triliun perolehan PMN 2016, dan Rp4,5 triliun dari pinjaman lembaga keuangan.
 
Dia menambahkan mayoritas dari dana investasi tersebut yakni sekitar Rp10,3 triliun masih akan digunakan untuk konstruksi empat ruas pertama, terutama ruas BakauheniTerbanggi Besar dan PekanbaruDumai yang belum financial closing.
 
Sementara Rp6,9 triliun akan digunakan untuk mencicil pembangunan empat ruas tambahan baru, yaitu Terbanggi BesarPematang Panggang, Pematang PanggangKayu Agung, PalembangTanjung Api-Api dan Kisarantebing Tinggi.
 
Sigit mengemukakan pihaknya sangat mengandalkan PMN untuk membangun Trans Sumatera. Pasalnya, ruas-ruas tol tersebut tidak layak secara finansial, karena hanya memiliki Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) sekitar 7.000 kendaraan, jauh dari tingkat kelayakan LHR yang mencapai 25.000 kendaraan/hari.
 
Seperti diketahui, persetujuan PMN 2016 masih dtunda oleh DPR hingga pembahasan APBN-P. Mengenai hal tersebut, Sigit berharap pemerintah bijak dalam mengambil keputusan, khususnya terkait proyek-proyek penugasan yang tidak layak secara investasi.
 
Kita terima berapa pun PMN 2016, pengaruhnya mungkin terasa pada konstruksi di lapangan yang terancam mundur, ujarnya.
 
Sebelumnya, HK telah berhasil memenuhi kebutuhan pendanaan untuk dua ruas pertama, yakni PalembangIndralaya senilai Rp3,3 triliun dan MedanBinjai senilai Rp1,6 triliun. Setelah dua ruas tersebut, pihaknya kini tengah menjajaki kemungkinan pinjaman dari PT. Sara Multi Infrastruktur (SMI) untuk ruas BakauheniTerbanggi Besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper