Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah Kota Bandung mempercepat pembangunan proyek tol dalam kota atau Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) sepanjang total 27,3 km yang sempat tertunda karena pembebasan lahan. Pembangunan jalan tol ini diharapkan dapat selesai bersamaan dengan operasi kereta cepat JakartaBandung pada 2019.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil hari ini mengunjungi Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli di kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk membahas masalah pembebasan lahan proyek yang menggunakan pinjaman JICA senilai Rp1,8 triliun ini. Dalam pertemuan itu, Ridwan minta bantuan dari Menko Rizal terkait pembebasan 17 bidang tanah negara yang dimiliki 10 kementerian/lembaga.
Kami menyampaikan permohonan bantuan, karena kadang kerjaan tidak beres karena koordinasi. Pembebasan lahan kalau diketok langsung oleh pemkot agak susah, ujarnya saat konferensi pers, Selasa (24/11).
Dia mengungkapkan, Bandung memiliki gejala kota metropolitan yang mirip dengan Jakarta, di mana kepadatan jumlah penduduk tidak seimbang dengan infrastruktur jalan dan transportasi. Menurutnya, jumlah penduduk Kota Bandung kini mencapai 2,5 juta orang, dengan jumlah turis sekitar 6 juta orang pertahun.
Di samping itu, kebiasaan masyarakat yang lebih gemar mengunakan kendaraan pribadi juga menjadi pemicu kemacetan. Oleh karena itu, pihaknya menilai solusi yang tepat untuk memecahkan persoalan ini adalah dengan membenahi infrastruktur jalan dan dikombinaskan dengan perbaikan transportasi publik.
Bandung tanahnya berbukit, pada jaman kolonial dibangun sebagai garden city. Jalannya gak bisa di gedein. Caranya harus dikombinasi, antara transportasi publik dan juga jalan ring road. Tanpa dua itu kelancaran perekonomiannya seperti sekarang, udah mentok. Komplain makin tinggi, macet makin parah, ujarnya
Menko Rizal Ramli menyambut baik rencana percepatan pembangunan tol dalam kota tersebut. Pihaknya akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk membebaskan lahan demi pembangunan jalan tol.
Yang penting proyek bisa launching Januari 2016. Walkot tulis surat resmi lembaga mana saja yang tanahnya terkena. Kami akan hubungi satu-satu. Mudah-mudahan sebelum Januari sudah beres, ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga berencana untuk merancang skema pembiayaan untuk pengembangan transportasi berbasis rel di Bandung. Seperti diketahui, pemkot Bandung berencana mengembangkan kendaraan umum berupa metro capsule atau cable car. Namun, untuk itu pemkot Bandung meminta kucuran APBN karena investasi yang dibutuhkan sangat besar.
Kami minta deputi kami untuk mengatur pembiayaan, termasuk menerbitkan lembaga pendanaan infrastruktur. Kami akan upayakan supaya diterbitkan sebagian pada pertengahan 2016 supaya konstruksi bisa dibangun, ujarnya.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Herry Trisaputra Zuna mengungkapkan jalan tol dalam kota Bandung telah tercantum dalam Keputusan Menteri PU Nomor 567 Tahun 2010 tentang Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional.
Ini sudah dari dulu Cuma memang terkendala karena banyak hal terutama tanah. Ada komitmen daerah tidak dilaksanakan waktu itu sekarang kita pertajam lagi kita percepat, ujarnya.
Menurutnya, pengadaan tanah telah dilaksanakan oleh pemda melalui PT Jasa Sarana hingga 2013. Adapun dana pengadaan tanah tersebut senilai Rp1,06 miliar yang bersumber dari pinjaman JICA. Hingga kini, lahan yang telah bebas baru mencapai 2 km. Pembebasan lahan akan dilanjutkan dengan menggunakan APBN dan APBD Jawa Barat.