Bisnis.com, JAKARTA - Hingga akhir November ini, penyerapan anggaran pembebasan lahan untuk jalan tol mencapai 93,21% atau Rp4,25 triliun dari pagu anggaran pembebasan lahan tol 2015 senilai Rp4,562 triliun.
Meski demikian, sebagian dana pembebasan lahan yang telah diproses administrasinya pada akhir tahun ini baru akan dibayarkan pada awal tahun depan.
Direktur Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan dan Fasilitasi Jalan Daerah Subagyo menyatakan pembebasan lahan itu mencakup tol Trans Sumatera, Jawa dan Non Trans Jawa seperti Jakarta Outer Ring Road 2 dan ruas Jabodetabek lain seperti Cilincing--Cibitung, Cibitung--Cimanggis, Cinere--Serpong, Serpong--Kunciran dan Kunciran--Cengkareng.
"Di akhir November, Desember hingga awal Januari itu kita panen membayar, karena proses awal seperti dokumen pengadaan lahan, penetapan lokasi, inventarisasi itu sudah dilewati. Memang awalnya agak lamban," ujarnya ketika ditemui, Senin (23/11/2015).
Menurutnya, sebagian dana pembebasan lahan yang telah diproses administrasinya pada akhir tahun ini, akan dibayarkan pada awal tahun depan karena proses administrasi dipa anggaran pada 2015 karena sebentar lagi memasuki masa tutup buku. Secara umum, hingga kini lahan tol yang telah dibebaskan mencapai 5.926 hektare dari kebutuhan dari 12.747 hektare.
Meskipun dapat tertutupi oleh pagu anggaran pembebasan lahan pada 2016, Subagyo mengungkapkan pihaknya menilai terdapat potensi kekurangan dana lahan pada tahun ini. Namun, dia enggan membeberkan lebih rinci jumlah kekurangan anggaran tersebut.
Untuk 2015 potensi kurang [dana pembebasan lahan] ada tapi di bulan Januari nanti bisa kita penuhi, dicover APBN 2016, ujarnya.
Dia mengklaim serapan anggaran tahun ini merupakan capaian yang lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut turut dipicu oleh implementasi UU No.2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum, juga adanya pengawasan khusus dari para pemangku kepentingan seperti
Badan Pertanahan Nasional, dan pemerintah provinsi.
Kasubdit Pengadaan Tanah Direktorat Bina Teknik Bina Marga Heri Marzuki memperkirakan kebutuhan dana untuk pembebasan lahan pada 2016 mencapai Rp10 triliun. Dia pun menargetkan percepatan proses pembebasan lahan beberapa ruas tol, termasuk Trans Sumatera.
"Di 2016 banyak yang kita selesaikan. Bakauheni, Terbanggi Besar, Insya Allah tahun ini bisa 40 km, kemarin sudah 10 km. Sisanya bisa kita selesaikan sampai Juni," ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Taufik Widjoyono mengungkapkan alokasi anggaran pengadaan lahan untuk proyek infrastruktur pada 2016 hanya mencapa Rp4,7 triliun. Jumlah ini jauh dari perkiraaan kebutuhan dana yang mencapai paling tidak Rp10 triliun.
Menurutnya, keterbatasan anggaran tersebut menuntut Kementerian PUPR untuk menyesuaikan kembali pengalokasian anggaran untuk proyek-proyek di tahun anggaran 2016. Taufik mengungkapkan ada kemungkinan pihaknya akan merelokasi sejumlahanggaran proyek kontraktual tahun anggaran 2016 ke dalam anggaran pengadaan lahan.
"Kita mungkin akan lakukan prioritasisasi lagi. Misalnya mungkin ada pekerjaan fisik atau konstruksi yang tidak terlalu penting kita tunda dulu, kita alihkan anggarannya ke tanah. Tapi nanti masih harus dibicarakan lagi secara internal," katanya.