Bisnis.com, JAKARTAPemerintah menargetkan pembebasan lahan untuk lima ruas tol yang menggunakan pinjaman China dapat tuntas tahun ini. Pasalnya, lahan yang telah bebas di masing-masing ruas tol tersebut telah di atas 90%.
Direktur Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan dan Fasilitasi Jalan Daerah Subagyo memastikan proses pembebasan lahan tidak akan mengganggu konstruksi yang akan dikerjakan, seiring dengan pencairan pnjaman China yang akan dimulai pada bulan ini.
"Kalau dipukul rata semua tol yang pakai loan China 100% tahun ini. Kalaupun tidak, konstruksi tidak akan terganggu dengan lahan," ujarnya, Senin (23/11).
Adapun ruas tol yang menggunakan pinjaman China tersebut antara lain ManadoBitung, BalikpapanSamarinda, SoloKertosono, CileunyiSumedangDawuan seksi II (Cisumdawu) dan MedanKualanamu seksi MedanPerbarakan yang menjadi porsi pemerintah.
HIngga kini pihaknya masih melakukan pembayaran terhadap ruas tol tersebut. Untuk ruas MedanKualanamu, dia mengungkapkan sudah ada permintaan pembayaran senilai Rp140 miliar yang akan dilakukan pada tahun ini.
Adapun pada ruas BalikpapanSamarinda Seksi V, dari hasil inventarisasi, pihaknya menemukan lahan milik TNI Angkatan Darat yang bisa digunakan untuk konstruksi. Proses pembayaran ganti rugi ditargetkan mencapai 80% pada bulan ini, dan terus dituntaskan hingga akhir tahun.Subagyo mengatakan hingga kini pihaknya telah menghabiskan dana sekitar Rp700 miiar dari APBN 2015 untuk membebaskan lahan tol yang menggunakan pinjaman China ini.
Setelah membebaskan kelima ruas tol ini, pihaknya pun mempersiapkan pembebasan lahan 8 ruas tol Trans Sumatera yang tercantum dalam Peraturan Presiden no 117 tahun 2015 tentang perubahan atas peraturan presiden nomor 100 tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan jalan Tol Di Sumatera. Namun, dia belum bersedia mengungkapkan alokasi anggaran yang disiapkan untuk delapan ruas prioritas tersebut.
"Baru dalam proses penetapan lokasi untuk delapan ruas Trans Sumatera. Kita mengestimasikan kebutuhan lahan itu secara global. Belum bisa kita ungkapkan kebutuhan per ruas teralalu dini, takutnya nanti disalahgunakan," ujarnya.