Bisnis.com, JAKARTA—Pembangunan infrastruktur jalan nasional dan jalan tol yang terintegrasi dalam Trans Asia Highway dinilai mampu meningkatkan indeks daya saing Indonesia dalam menyambut era pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Hermanto Dardak mengatakan, daya saing logistik Indonesia terus meningkat dalam tiga tahun terakhr, dari peringkat 75 pada 2010 menjadi peringkat 53 pada 2014. Meski demikian, daya saing logistik nasional masih tertinggal dibanding negara Asean lainnya.
“Intinya begini, Asian Highway itu disepakati karena kita ingin kendaraan melewati satu jalan yang minimal standarnya sama [dengan negara lain]. Kita terus memenuhi minimal persyaratan itu,” ujarnya, Selasa (17/11/2015).
Menurutnya, konsep Trans Asia Highway atau jalan raya Lintas Asia adalah jaringan jalan nasional dan jalan tol yang terintegrasi antara 32 negara di Asia. Total panjang jaringan jalan ini mencapai 141.000 km, menghubungkan China di bagian utara hingga Indonesia di bagian selatan.
Konsep pembangunan jaringan ini berdampak pada penyesuaian kondisi jalan nasional dan tol yang ada di tanah air. Pemerintah, ujarnya, telah mengintegrasikan konsep Trans-Asia Highway ke dalam rencana strategis (renstra) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019. Meski demikian, hermanto tidak menyebutkan kapan seluruh proyek infrastruktur nasional yang termasuk dalam Trans Asia Highway ini dapat beroperasi seluruhnya.
Adapun beberapa proyek infrastruktur yang termasuk ke dalam konsep Trans Asia High Way antara lain jalan tol Trans Sumatera, Trans Jawa, serta jalan tol dari Lampung ke Palembang yang menjadi bagian dari Wilayah Pengembangan Strategis Merak-bakauheni-bandarlampung-Palembang-Tanjung Api-Api (WPS MBBPT) yang telah groundbreaking pada akhir April 2015.
“Standarisasi itu misalnya jumlah layer jalan seperti apa dan penetrasi aspalnya kita penuhi, jangan hanya kerikil. Jadi dengan tingkat kerataan tertentu sesuai kelas dan kapasitas jalannya,” ujarnya.
Selain proyek jalan tol, pembangunan jalan perbatasan di Entikong, Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara juga menjadi bagian dari jaringan Trans Asia Highway. Proyek jembatan seperti Jembatan Tayan juga menjadi bagian dari konsep ini.