Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gantikan FLPP, Dana Subsidi Perumahan SSA Diklaim Tak Berbatas

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiyaan Perumahan atau BLU PPDPP siap menggelontorkan dana berapa pun dalam skema Subsidi Selisih Angsuran atau SSA dalam bulan ini.
/Bisnis
/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiyaan Perumahan atau BLU PPDPP siap menggelontorkan dana berapa pun dalam skema Subsidi Selisih Angsuran atau SSA dalam bulan ini.

Skema SSA digunakan sebagai pengganti dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sejumlah Rp5,1 triliun yang terserap habis per Juli 2015.

Tujuannya agar masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR mendapatkan kemudahan uang muka 1% dan bunga 5% dengan tenor maksimal 20 tahun.

Dirjen Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Maurin Sitorus mengatakan, awalnya BLU PPDPP mengalokasikan anggaran SSA sebesar Rp126 miliar yang diubah menjadi Rp57 miliar. Namun, pada dasarnya penyaluran dana akan mengikuti permintaan pasar.

“Berapa pun jumlah permintaannya, kami sudah siap menyalurkan demi mencapai target Program Sejuta Rumah,” tuturnya setelah acara pelantikan pengurus BLU PPDPP di kantor Kementerian PUPR, Kamis (12/11/2015).

Maurin berharap, adanya anggaran SSA yang seolah tidak terbatas menjadi satu dorongan bagi para pengembang untuk menyediakan rumah subsidi.

Dalam Program Sejuta Rumah, hunian MBR ditargetkan bisa mencapai 600.000 unit, sedangkan pencapaiannya per Oktober baru berkisar 350.000 unit.

Direktur Utama BLU PPDPP Budi Hartono mengatakan, dana potensial SSA yang bisa disalurkan mencapai Rp700 miliar. Adapun badan yang dulu bernama BLU Pusat Pembiayaan Perumahan ini sudah mendapat pemasukan hingga Rp800 miliar lebih.

Dengan perhitungan setiap unit rumah mendapatkan subsidi Rp7,5 juta per tahun, maka di sisa waktu dua bulan menjelang tahun berganti, kebutuhan dana menjadi sekitar Rp1,3 juta per unit.

Bila asumsi jumlah rumah MBR yang kurang dari target 600.000 unit ialah 250.000 unit, setidaknya kebutuhan pembiayaan SAA hingga akhir tahun adalah sekitar Rp325 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper